Senin, 22 Desember 2025

Kemendikbud Seleksi Guru Jadi Duta Rumah Belajar

- Selasa, 15 September 2020 | 18:03 WIB

Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mencapai level 4 atau telah mencapai tahap akhir dengan tema berbagi. Nantinya, para guru yang mengikuti kegiatan ini akan dijadikan sebagai Duta Rumah Belajar. PEMBATIK merupakan pro­gram peningkatan kompe­tensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja pening­katan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompe­tensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implemen­tasi, kreasi, dan berbagi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Ka­pusdatin) Kemendikbud, Ha­san Chabibie mengatakan, para guru yang berhasil sampai level 4 akan mendapatkan pembekalan dari para nara­sumber ahli dalam bidangnya secara virtual. Mulai dari pihak kementerian, pakar komuni­kasi hingga penulis modul. “Dilakukan secara online di masing-masing provinsi, nanti ujungnya akan terpilih duta Rumah Belajar tahun 2020 yang akan mengambil 5 terbaik dari setiap provinsi untuk men­jadi wajah Kemendikbud da­lam pemanfaatan TIK ini da­lam aktivitas pembelajaran di kabupaten/kota guru masing-masing,” ujarnya dalam Ku­liah Umum Pembatik Level 4: Berbagi secara virtual, Senin (14/9). Dia mengatakan, program Pembatik ini sudah berjalan kurang lebih 3 tahun, yakni dimulai sejak 2018. Kala itu, peserta yang ikut berjumlah 6.800 orang. Kemudian, di 2019 mulai berkembang, dan diikuti 28.624 peserta. “Yang luar biasa di 2020 ini diikuti oleh 70.312 peserta dan semua proses ini kita lakukan secara daring mulai dari pro­ses informasi, pendaftaran, proses tahap di level 1 sampai 4 ini kita lakukan secara on­line, ini membuktikan bahwa proses transformasi digital yang ada di lingkungan Kemendik­bud lewat aktivitas yang dise­lenggarakan pusdatin ini ber­jalan dengan optimal,” tutur­nya. Hasan menjelaskan, di 2020, jumlah peserta level 1 diawali di 70.312 peserta, dalam tahap ini, yang lolos berjumlah 18.936 guru. Namun, pada tahap ke­dua yang terjadi saat pandemi, peserta yang ikut berkurang menjadi 13 ribu dari total 18.936 guru. “Saat itu kita melakukan reskenario semua aktivitas yang terjadi, terutama implemen­tasi di sekolah, dan ysng lulus di level 2 ini 5.007 orang. di level 2 ini terjadi implemen­tasi praktik baik pemanfaatan TIK di satuan pendidikan, pan­demi ini menjadi laboratorium hidup bagaimana sebuah pe­manfaatan teknologi, infor­masi dan komunikasi betul-betul bisa dioptimalkan untuk mendukung proses belajar dari rumah,” tambahnya. Pada level 3 ini berorientasi pada produk, semua peserta mengikuti, dengan pihak yang lolos berjumlah 2.496 guru. “Ini tentu lebih teruji karena men­ghasilkan produk, konten, karya yang tentunya berman­faat untuk sarana berbagi,” ujarnya. Kemudian tiba di level 4, dari total itu akan dipilih pe­serta per masing-masing pro­vinsi. Di mana 30 peserta terbaik akan maju ke level 4. “Sehingga dari 2.496 guru, terpilihlah 1.020 peserta, me­reka nanti akan berbagi praktik baik dan berbagi inovasi pem­belajaran, berbagi gagasan kreatif mereka selama proses yang sudah mereka jalani be­berapa bulan berikutnya,” im­buhnya. Kembali ia menyampaikan bahwa mereka akan berkesem­patan mengikuti bimbingan teknis, terutama dalam peng­embangan TIK atau pembua­tan bahan ajar, aplikasi atau menjadi teamwork yang dili­batkan dalam acara Kemen­dikbud. “Mereka akan berbagi ilmu dengan semua guru dari seluruh indonesia. Dalam proses rumah belajar ini, para duta terpilih di tahun sebelumnya, diharap­kan mampu secara efektif melaksanakan tugas-tugas itu, mereka penggerak dan inisator gagasan bagaimana praktik baik itu dilakukan,” pungkasnya.(*/feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X