Senin, 22 Desember 2025

P2G Minta Alokasi Kuota Umum Diperbanyak

- Sabtu, 3 Oktober 2020 | 12:34 WIB

METROPOLITAN - Kemen­terian Pendidikan dan Ke­budayaan (Kemendikbud) mulai menyalurkan kuota gratis kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Sub­sidi kuota yang diberikan terdiri dari kuota belajar dan kuota umum dengan porsi berbeda. Menanggapi hal itu, Koor­dinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, meminta pada bulan kedua ini penyalu­ran program ini, pembagian kuota bisa dialokasikan lebih untuk kuota umum ketimbang kuota belajar. “Guru-guru sebenarnya ber­harap mendapatkan kuota internet ini lebih proporsional pembagiannya. Sebaiknya untuk bulan kedua, alokasi kuota umum yang diperba­nyak kapasitasnya,” ujar dia seperti dilansir JawaPos.com, Kamis (1/10). Pasalnya, banyak guru yang menggunakan media seperti YouTube untuk mengajar. Maka dari itu, diusulkan data untuk kuota umum diperbe­sar. Salah satu guru dari SMP Negeri (P2G Bangka Belitung) di Kabupaten Belitung, Paru­lian mengatakan bahwa se­kolah SD dan SMP sudah aktif kembali dengan dua shift. Pelajar lebih banyak berin­teraksi di sekolah dengan guru, kemudian dilanjut via WhatsApp dan belajar man­diri via YouTube. Sedangkan guru SMP di Bli­tar, Sri menyampaikan, kuo­ta yang diberikan sebenarnya tidak dimanfaatkan optimal. Pasalnya, dia sendiri menga­jar dengan metode home visit dengan metode Pembe­lajaran Jarak Jauh (PJJ) luring. Bahkan, banyak siswa yang tidak sadar bahwa nomornya sudah disubsidi kuota. Informasi bagi siswa dan orang tua belum optimal dila­kukan sekolah dan Dinas Pendidikan setempat. Satriwan melanjutkan, guru-guru ber­harap bantuan kuota ini betul-betul fungsional sesuai kebu­tuhan guru. Dia juga berharap masa pa­kainya tidak dibatasi per bu­lan lalu hangus. Sebab, ada potensi uang negara yang terbuang sia-sia jika guru dan siswa tidak optimal meman­faatkannya. Ia meminta Kemendikbud memberlakukan format aku­mulasi atas sisa kuota. Jika masih ada sisa kuota, maka bisa dimanfaatkan pada bulan berikutnya. “Masih bisa dimanfaatkan sampai empat bulan masa program ini. Di sisi lain Ke­mendikbud tetap harus ko­ordinasi dengan Dinas Pen­didikan untuk memantau efektivitas dan kebermanfaa­tan bantuan kuota dalan menunjang PJJ khususnya yang daring,” ujarnya. Mengenai perbedaan besa­ran kuota tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapus­datin), Hasan Chabibie, men­gatakan, ini didasari kebutu­han para murid dan pendidik. “Kenapa dibagi ini (kuota belajar dan umum) adalah bagaimana anak-anak kita tetap bisa belajar, bisa ter­jaga nyala api belajarnya, selama mereka menggunakan aplikasi apapun sehingga tetap kemudian bisa melaks­anakan aktivitas pembelaja­ran,” ujarnya dalam acara Bincang Pendidikan dan Kebudayaan secara virtual, Selasa (29/9). Seperti diketahui, paket kuota internet untuk peserta didik PAUD mendapatkan 20GB per bulan dengan rin­cian 5GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15GB. Pe­serta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah menda­patkan 35GB per bulan, dengan rincian 5GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30GB.(jp/ feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X