METROPOLITAN - H Muhammad Syahri akhirnya terpilih sebagai ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bogor dalam konferensi ke XXII PGRI Kota Bogor. Posisinya menggantikan H Basuki yang masa baktinya sudah habis. Dalam konferensi cabang yang digelar dua hari, HM Syahri meraih dukungan 74 suara. Sementara Aim Halim Hermana hanya meraih 23 suara yang dipilih melalui pengurus PGRI tingkat kecamatan se-Kota Bogor. Selain itu, kepengurusan juga menetapkan Usman Tonda dan Tatang Muhtar sebagai wakil ketua PGRI Kota Bogor. Sedangkan Ade Sutisna terpilih sebagai sekretaris PGRI Kota Bogor yang dilengkapi 14 bidang organisasi. Usai tim formatur menetapkan susunan kepengurusan, pengurus baru PGRI Kota Bogor langsung dilantik Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, Dede Amar. Pelantikan ini dilangsungkan dengan penandatanganan pakta integritas pengurus PGRI Kota Bogor. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Fahrudin, berpesan agar peserta konferensi tidak bersusah payah memilih siapa yang akan memimpin PGRI Kota Bogor ke depan. ”Dua calon ketua PGRI Kota Bogor ini adalah orang hebat. Siapa pun yang akan menjadi ketua, pasti PGRI Kota Bogor menjadi organisasi guru yang lebih baik,” tuturnya. ”Satu orang terpilih sebagai ketua PGRI, maka yang tidak terpilih diangkat menjadi ketua YPLP. YPLP dengan PGRI ibarat dua sisi mata uang, sama-sama punya potensi membesarkan PGRI Kota Bogor,” sambungnya. Sementara itu, mantan Ketua PGRI Kota Bogor, Basuki, menyimpan harapan besar kepada pengurus PGRI Kota Bogor yang baru dalam mengembangkan dan memajukan PGRI Kota Bogor. “Saya yakin kepengurusan PGRI di bawah Pak Syahri insyaAllah akan lebih baik. Sebab, beliau punya pengalaman yang cukup luas memimpin PGRI Kota Bogor menjadi lebih baik dan maju, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan anggota,” harapnya. (ber/ar/feb/py)