Sebanyak 110 anak dari berbagai sekolah dan sanggar lukis di DKI Jakarta dan sekitarnya mengikuti Kontes Poster Perdamaian. Tema yang diusung adalah “Perdamaian Melalui Pengabdian” LOMBA itu digelar secara virtual. Peserta mengerjakan karyanya dari rumah masing-masing. Gubernur Distrik 307A-1 Lions Club, Evi Lasma Pohan, mengatakan, tujuan acara tersebut tak lain agar anak-anak Indonesia sejak dini memiliki semangat perdamaian antarbangsa. “Terutama perdamaian di Indonesia agar pelajar bisa jauh dari tindak kriminal. Karena anak-anak pada dasarnya adalah simbol penerus perdamaian,” ujarnya. Evi menjelaskan, Kontes Poster Perdamaian adalah lomba yang bertujuan menyampaikan nilai-nilai semangat perdamaian melalui goresan tangan anak-anak yang usianya 11-13 tahun. Lomba ini juga digelar secara serentak di seluruh dunia, meskipun di masa pandemi Covid-19. “Lebih dari 1,3 juta anggota dari 40 ribuan club di 210 negara yang menjadi anggota Lions Club International,” ungkap Evi. Evi menuturkan, untuk di Distrik 307-A1 Jakarta, sudah dilaksanakan 33 kali dan diikuti biasanya kurang lebih 500 anak. Pemenang dari kontes ini akan berkompetisi di tingkat distrik, multidistrik dan internasional. Nantinya, dipilih satu pemenang grand prize, dari 23 pemenang lainnya yang akan dipilih setiap tahun. “Penjurian dan pengumuman pemenang akan dilaksanakan di galeri nasional pada 17 Oktober 2020,” imbuh Evi. Evi juga melanjutkan, secara khusus untuk tahun ini, hasil karya pemenang akan dipublikasikan di Galeri Nasional dengan harapan makin banyak karya anak-anak Indonesia yang bisa dihadirkan di kancah international. “Poster hasil karya anak Indonesia, sudah 16 kali menang Merit Award dan satu kali Grand Prize,” terangnya. Evi menjelaskan, hadiah utama termasuk hadiah uang tunai USD 5000, ditambah perjalanan untuk pemenang dan satu anggota keluarga ke upacara penghargaan di Perserikatan Bangsa Bangsa. “Sementara untuk 23 pemenang penghargaan masing masing mendapatkan sertifikat dan uang tunai USD 500, bahkan beberapa dari hasil karya anak Indonesia dihadirkan sebagai perangko koleksi dan komersil,” pungkasnya. (jp/feb/py)