Senin, 22 Desember 2025

Sulap Ampas Sagu Jadi Energi

- Selasa, 10 November 2020 | 18:01 WIB

Kabar membanggakan datang dari mahasiswa IPB University, Fahmil Muhaimin. Penerima manfaat Pondok Inspirasi (Pondasi) itu lolos hingga tahap sepuluh besar finalis Lomba Energy, Sustainability and Society yang diadakan Energy Academy Indonesia 2020. RAIHAN tersebut sudah menjadi kebanggaan bagi mahasiswa IPB University. Sebab, lomba esai ini meru­pakan salah satu lomba ber­gengsi yang banyak diikuti mahasiswa. Apalagi, lomba ini diikuti 2.457 peserta dari 18 negara di dunia yang sedang menjalani studi di 294 pergu­ruan tinggi negeri dan swas­ta di Indonesia serta 25 per­guruan tinggi luar negeri. Juri yang hadir di antaranya Daru Tri Tjahjono (EVP Talent Development PT PLN Per­sero), Munir Ahmad (Seker­taris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM) dan Desti Alkano (Co-Founder ECADIN). “Mendapatkan penghargaan menjadi finalis 10 besar sudah menjadi kebanggaan bagi saya. Memang tidak mudah dan sangat ketat, karena maha­siswa banyak yang ikut serta. Punya ide unik dan optimisme merupakan kuncinya,” terang Fahmil dalam keterangan res­minya di ipb.ac.id. Anak dari pasangan Kamarud­din dan Suhartini ini meng­gagas inovasi yang mengop­timalkan nilai guna ampas sagu. Dalam kompetisi yang didukung PT PLN (Persero) ini, Fahmil melihat bahwa potensi sagu di Papua cukup besar dan belum dimanfaatkan dengan baik. Di sisi lain, en­ergi rumah tangga di Papua masih sangat terbatas, teru­tama yang menggunakan mi­nyak dan gas elpiji. Fahmil menyulap ampas sagu menjadi gel sebagai per­kembangan dari bioethanol. Gel sendiri memiliki kelebihan tersendiri di masyarakat Papua dibandingkan bioethanol. Gel memiliki kelebihan yakni mu­dah digunakan, mudah dit­ransportasikan, tidak menguap, tidak mudah terbakar dan lebih aman. Melihat potensi alam dan kondisi geografi Papua, gel ini menjadi harapan besar ke depan sebagai salah satu alternatif energi. “Walaupun minyak dan gas di Papua disubsidi, harganya tetap mahal. Ditambah kon­disi geografi di sana juga men­jadi satu kendala dalam hal transportasi,” tambah maha­siswa asal Nusa Tenggara Barat yang saat ini sedang menjalankan studi di Depar­temen Teknik Mesin Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Fahmil menjadi penerima manfaat Pondok Inspirasi sekaligus aktif di Komunitas Inspirator Muda Pusat. Ia me­rasa bersyukur menjadi ba­gian di Pondok Inspirasi Bo­gor. “Di sini kami benar-benar dibimbing untuk mendapatkan potensi kita dan benar-benar teknis. Kebetulan saya senang dengan cari-cari ide dan me­nulis. Alhamdulillah ini mer­upakan salah satu tulisan saya yang sangat membanggakan karena bisa sampai ke tahap ini,” imbuhnya.(*/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X