Kabar membanggakan datang dari mahasiswa IPB University, Fahmil Muhaimin. Penerima manfaat Pondok Inspirasi (Pondasi) itu lolos hingga tahap sepuluh besar finalis Lomba Energy, Sustainability and Society yang diadakan Energy Academy Indonesia 2020. RAIHAN tersebut sudah menjadi kebanggaan bagi mahasiswa IPB University. Sebab, lomba esai ini merupakan salah satu lomba bergengsi yang banyak diikuti mahasiswa. Apalagi, lomba ini diikuti 2.457 peserta dari 18 negara di dunia yang sedang menjalani studi di 294 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia serta 25 perguruan tinggi luar negeri. Juri yang hadir di antaranya Daru Tri Tjahjono (EVP Talent Development PT PLN Persero), Munir Ahmad (Sekertaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM) dan Desti Alkano (Co-Founder ECADIN). “Mendapatkan penghargaan menjadi finalis 10 besar sudah menjadi kebanggaan bagi saya. Memang tidak mudah dan sangat ketat, karena mahasiswa banyak yang ikut serta. Punya ide unik dan optimisme merupakan kuncinya,” terang Fahmil dalam keterangan resminya di ipb.ac.id. Anak dari pasangan Kamaruddin dan Suhartini ini menggagas inovasi yang mengoptimalkan nilai guna ampas sagu. Dalam kompetisi yang didukung PT PLN (Persero) ini, Fahmil melihat bahwa potensi sagu di Papua cukup besar dan belum dimanfaatkan dengan baik. Di sisi lain, energi rumah tangga di Papua masih sangat terbatas, terutama yang menggunakan minyak dan gas elpiji. Fahmil menyulap ampas sagu menjadi gel sebagai perkembangan dari bioethanol. Gel sendiri memiliki kelebihan tersendiri di masyarakat Papua dibandingkan bioethanol. Gel memiliki kelebihan yakni mudah digunakan, mudah ditransportasikan, tidak menguap, tidak mudah terbakar dan lebih aman. Melihat potensi alam dan kondisi geografi Papua, gel ini menjadi harapan besar ke depan sebagai salah satu alternatif energi. “Walaupun minyak dan gas di Papua disubsidi, harganya tetap mahal. Ditambah kondisi geografi di sana juga menjadi satu kendala dalam hal transportasi,” tambah mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat yang saat ini sedang menjalankan studi di Departemen Teknik Mesin Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Fahmil menjadi penerima manfaat Pondok Inspirasi sekaligus aktif di Komunitas Inspirator Muda Pusat. Ia merasa bersyukur menjadi bagian di Pondok Inspirasi Bogor. “Di sini kami benar-benar dibimbing untuk mendapatkan potensi kita dan benar-benar teknis. Kebetulan saya senang dengan cari-cari ide dan menulis. Alhamdulillah ini merupakan salah satu tulisan saya yang sangat membanggakan karena bisa sampai ke tahap ini,” imbuhnya.(*/rez/py)