METROPOLITAN - Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Bantarkemang 6, Agus Setyaningsih, mengaku bingung terkait rencana kegiatan belajar tatap muka yang akan diselenggarakan pada 11 Januari 2021. Sebab, pihaknya tidak mempunyai fasilitas kesehatan sebagaimana yang disyaratkan dalam kewajiban menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ditemui di sekolahnya bersama beberapa kepsek SDN di Bogor Timur, mereka dengan setengah hati menolak jika pelaksanaan sekolah tatap muka itu mulai dilaksanakan awal 2021. “Rasanya kami belum siap melaksanakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi corona seperti sekarang ini,“ kata Setyaningsih. Menurutnya, alasan penolakan ini lantaran sekolahnya belum memiliki kelengkapan alat-alat kesehatan sebagaimana diprioritaskan bagi para siswa. Sehingga pihaknya belum berani menjanjikan kegiatan tatap muka mulai tahun depan. “Sebenarnya kami ingin agar kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka segera dilaksanakan. Itu merupakan dorongan dari orang tua siswa, tapi karena persyaratannya cukup berat, terpaksa sementara ini kami belum siap melaksanakan program itu,” bebernya. “Kalaupun saya ingin melengkapi kebutuhan alat-alat kesehatan seperti itu, saya harus mengajukan proposal ke mana. Saya rasa dalam kondisi seperti ini rasanya kurang memungkinkan,“ sambungnya. Hal berbeda diungkapkan Kepsek SDN Pertiwi, Miptahudin. Menurutnya, sekolah yang dipimpinnya sangat siap melaksanakan pembelajaran tatap muka sebagaimana yang direncanakan Wali Kota Bogor, Bima Arya. “Kalau kami sangat siap melaksanakan pembelajaran tatap muka awal tahun depan. Kesiapan itu tentunya sudah kami lakukan beberapa bulan terakhir,” katanya. “Terkait penyediaan alat-alat kesehatan bagi siswa, kami sudah mempersiapkan berbagai penunjang fasilitas kesehatan untuk siswa. Mulai dari tempat cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, alat pengecek suhu tubuh serta ruang kelas yang berjarak,” sambungnya. Selain itu, lanjut Miptahudin, pihaknya juga sudah berkoordinasi dan berkonsultasi, baik dengan guru, orang tua siswa maupun komite sekolah. Mereka sudah menyatakan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. ”Tinggal disesuaikan dengan programnya Dinas Pendidikan Kota Bogor,” terangnya. “Kami sudah memprogramkan pembelajaran tatap muka bagi para siswa, apakah dengan sistem Senin, Selasa dan Rabu untuk kelas satu sampai kelas tiga. Sedangkan Kamis Jumat untuk kelas empat, lima dan enam. Atau bahkan dengan sistem Senin kelas satu, Selasa kelas dua, Rabu kelas tiga dan seterusnya,” tandas Miptah. (ber/ar/rez/py)