Senin, 22 Desember 2025

Kemendikbud Revisi Kamus Sejarah Indonesia

- Rabu, 21 April 2021 | 18:15 WIB
NADIEM MAKARIM Kemendikbud
NADIEM MAKARIM Kemendikbud

METROPOLITAN – Kemen­terian Pendidikan dan Kebu­dayaan (Kemendikbud) be­rencana menyusun ulang Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Hal itu dilakukan menyusul adanya kritikan soal tidak adanya keterangan terkait kiprah pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’arie dalam buku tersebut. Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, menjelaskan, Tim Penyusun Kamus Sejarah Indonesia Jilid I sudah tidak ada. Hal tersebut disebabkan masa anggaran saat itu harus berakhir. ”Karena ada masa anggaran harus berakhir, maka itu ha­rus dilaporkan, dijilid di-layout dan dibuatkan PDF-nya baik file dan hardcopy-nya diedarkan keperluan peny­untingan,” kata Hilmar saat konferensi pers virtual ber­sama wartawan, Selasa (20/4). Meski demikian, kamus ter­sebut akan dilakukan penyem­purnaan dan ditarget pada 2021. Sehingga pihak Kemen­dikbud akan menyusun kem­bali tim dan akan mengajak para ormas Islam, termasuk PBNU. ”Tim segera dibentuk. Ten­tu melibatkan dari organi­sasi besar untuk memastikan kesalahan jadi niatnya ingin mengoreksi. Berharap tahun ini bisa disempurnakan, kalau berkenan PBNU bisa berkenan dan segala bisa berkomuni­kasi,” bebernya. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf terkait tidak adanya keterangan terkait kiprah pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’arie dalam buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, menjelaskan, hal tersebut merupakan ke­lalaian dan keteledoran dari pihaknya yang mengunggah draf kamus yang belum sele­sai rampung. ”Ini betul-betul kealpaan dan keteledoran naskah yang sebetulnya belum siap sudah dimuat di dalam website. Me­mang ada kesalahan teknis dalam penyusunan dan kami memohon maaf dalam hal ini adalah kesalahan yang sebe­tulnya tidak perlu terjadi buku yang belum siap diedar­kan sudah diupload ke web­site,” kata Hilmar saat konpe­rensi pers secara daring, Se­lasa (20/4). Untuk memastikan kejadian tersebut tak terjadi kembali, maka buku-buku di website rumahbelajar.id sudah ditu­runkan. Tidak hanya kamus tersebut, pihaknya pun akan menurunkan buku terkait sejarah modern. ”Kami minta kepada staf menurunkan semua buku terkait sejarah modern sam­pai ada review terhadap bu­kunya, kita tidak mau ada lagi kejadian seperti ini,” ujar­nya.(mer/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X