METROPOLITAN - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) siap menggelar pekan pengambilan ijazah untuk siswa SMA atau sederajat pada Mei 2021. Ini dilakukan sebagai upaya memenuhi hak para siswa dalam mendapatkan ijazah yang masih tertahan di sekolah. Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, pekan pengambilan ijazah tersebut juga sebagai salah satu cara memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2021. Pekan pengambilan ijazah ini bertujuan agar siswa yang telah mengenyam pendidikan tingkat SMA sederajat bisa memiliki ijazah untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan. ”Pada Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei nanti, kita juga akan lakukan pekan pengambilan ijazah. Bagi siswa dan orang tua yang merasa ijazahnya masih berada di sekolah silakan diambil sendiri,” ujar Dedi. Dedi menuturkan, pola atau sistem pekan pengambilan ijazah saat ini tengah dimatangkan Tim Dinas Pendidikan Jabar agar bisa berjalan dengan baik dan lancar. Pihaknya mengaku hingga kini masih terdapat laporan adanya ijazah yang ditahan pihak sekolah karena masalah administrasi. Namun, Dedi memastikan terutama sekolah negeri tidak diperbolehkan menahan ijazah siswa ketika selesai melaksanaan pendidikan di sekolah tersebut. ”Kalau di sekolah negeri itu kan tidak ada pembayaran SPP dan memang tidak boleh sama sekali menahan ijazah. Nah di swasta juga sama tidak boleh menahan ijazah. Meski itu dikelola misalnya oleh yayasan, pihak sekolah nanti berkomunikasi dan berususan dengan orang tua, jangan menahan ijazah, karena itu hak siswa,” kata Dedi. Dinas Pendidikan Jabar sedang menyiapkan sistem bagi para orang tua siswa untuk melaporkan jika masih ada ijazah yang ditahan pihak sekolah. Sistem tersebut nantinya akan menampung semua pengaduan dari orang tua siswa untuk ditindaklanjuti kepada pihak sekolah. ”Kami masih godok sistem tersebut agar bisa digunakan oleh orang tua siswa untuk melaporkan atau memberikan informasi terkait adanya ijazah yang ditahan pihak sekolah. Sistem tersebut nanti akan di-launching bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional,” ujar Dedi.(bs/yok/py)