Minggu, 21 Desember 2025

Gelontorkan Rp5 M buat Insentif

- Jumat, 7 Mei 2021 | 18:30 WIB

METROPOLITAN – Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor me­luncurkan gerakan Bogor Mengaji. Selain itu, pemkot juga menyerahkan kartu ATM bank BJB yang akan digunakan untuk penyaluran insentif bagi guru ngaji dan kartu ke­pesertaan BPJS Ketenagaker­jaan, belum lama ini. Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, sejak beberapa tahun lalu pihaknya sama-sama meluncurkan program Insentif Guru Ngaji yang merupakan bagian dari ko­mitmen Pemkot Bogor untuk memuliakan guru ngaji. Me­skipun secara nominal disebut masih jauh dari harapan. “Tapi paling tidak, ada atensi, perhatian, kasih sayang dan rasa cinta kami. Pesannya bahwa ini adalah satu bidang yang betul-betul kami fokus­kan,” kata Bima Arya. Ke depan, sambung dia, Pemkot Bogor terus berik­htiar memperbaiki dan me­ningkatkan jumlah penerima hingga menambah jumlah insentif. Tahun ini Kota Bogor menganggarkan sekitar Rp5,04 miliar untuk insentif guru ngaji se-Kota Bogor. “Kami berterima kasih atas kolaborasi Bank BJB dengan BPJS Ketenagakerjaan. Jum­lahnya terus ditambah, fasi­litasnya juga kita tambah. Sekarang dimasukkan di situ BPJS Ketenagakerjaan, jadi asuransi apabila terjadi se­suatu pada mereka,” jelasnya. Sementara itu, Deputi Di­rektur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Barat, Dodo Su­harto, mengatakan, jumlah guru ngaji yang sudah didaf­tarkan Pemkot Bogor ke BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 2.802 orang. “Apabila ada peserta atau guru ngaji yang mengalami kecelakaan kerja, maka akan menjadi tanggung jawab BPJS untuk memberikan pengoba­tan sampai sembuh. Tentunya apabila ada peserta yang me­ninggal dunia saat bekerja, putra-putrinya akan menda­patkan beasiswa sampai me­nyelesaikan pendidikan S1. Jadi, dua anak (dari guru nga­ji) akan mendapatkan bea­siswa dari kami,” terang Dodo. Dodo menambahkan, pro­gram dari Kota Bogor ini di­harapkan menjadi contoh kota/kabupaten lain di Jawa Barat. “Ini baru pertama kali. Kami berterima kasih kepada Pak Wali yang telah mendaf­tar guru ngaji di Kota Bogor menjadi peserta BPJS kete­nagakerjaan. Sehingga kami dapat menjalankan amanah dari pemerintah yaitu meny­elenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan di Kota Bogor,” imbuhnya. tempat yang sama, salah seorang guru ngaji penerima insentif, Ustadz Achmad Nizar, menilai perhatian dari Pem­kot Bogor sangat dirasakan manfaatnya. “Alhamdulillah sudah lebih memperhatikan guru ngaji dalam beberapa tahun terakhir. Dulu sama sekali tidak ada. Bahkan tahun ini ada kenaikan insentif un­tuk para guru ngaji. Sekarang juga lebih mudah diberikan kartu ATM jadi bisa diambil setiap bulan, sebelumnya per tiga bulan sekali,” kata Nizar yang merupakan guru ngaji di RW 02, Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah. “Semoga apa yang dilakukan Pemkot Bogor, khususnya pak wali kota dan jajarannya, men­jadi keberkahan. Insentif ini bisa digunakan untuk kebu­tuhan madrasah, samping bisa buat kebutuhan sehari-hari. Harapan ke depan pro­gram insentif ini terus ada,” pungkasnya. (*/ryn/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X