METROPOLITAN - Rektor IPB University, Prof Arif Satria, kembali memulai aktivitasnya usai dinyatakan sembuh dari Covid-19 untuk kedua kalinya, Rabu (21/7). Pada hari pertamanya bekerja, Arif Satria mengajak Wali Kota Bogor, Bima Arya, meninjau Asrama Mahasiswa IPB Dramaga yang dijadikan Pusat Isolasi Covid-19 hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Bima Arya dan Arif Satria kemudian menyapa dan menyemangati para pasien yang sedang isolasi dari kejauhan. Para pasien yang ditanya mengaku menunjukkan perkembangan kesehatan yang membaik saat dirawat di Pusat Isolasi Asrama IPB Dramaga. Arif Satria berterima kasih atas kepercayaannya berkolaborasi dengan IPB University dalam berbagai hal, termasuk penanganan Covid-19. “Kerja sama dengan pemerintah daerah menjadi sangat penting untuk perguruan tinggi dalam percepatan mengatasi masalah ini. Terima kasih kepada Pak Wali atas kepercayaannya kepada IPB untuk terus bisa mensupport Pemkot Bogor,” kata Arif. Selain Pusat Isolasi, lanjut Arif, IPB University saat ini sedang mengembangkan produksi oksigen konsentrator bersama LIPI. “Jadi, oksigen konsentrator ini sebagai salah satu untuk mengisi kekosongan oksigen di lapangan. Semoga minggu ini kita bisa selesai produknya,” terangnya. “Sudah dirakit, Insya Allah Jumat uji coba. Kalau sudah firm Insya Allah akan kita produksi. Kita uji coba di lingkungan kampus, bisa di poliklinik atau di pusat isolasi,” tambahnya. Ia menjelaskan, IPB juga sedang merancang oxygen concentrator plant untuk memproduksi oksigen tersebut. “Semoga akan sangat membantu. Kita tidak perlu lagi isi ulang, sangat tergantung pada alatnya. Kan sebenarnya oksigen di udara banyak, bagaimana menangkap itu agar bisa dimanfaatkan untuk pasien,” jelas Arif. Sementara itu, Bima Arya mengaku sudah mengecek semua kebutuhan. “Semuanya berjalan dengan baik, makannya, obat-obatan, kemudian fasilitasnya dan lain-lain. Sudah banyak yang sembuh. Jadi ini sangat bermanfaat. Saya ucapkan terima kasih kepada IPB,” ungkap Bima. Ia mengatakan, dari 184 tempat tidur yang disiapkan, hanya terisi 67. “Saya minta dimaksimalkan. Camat, lurah dan puskesmas untuk yang isoman sebaiknya digeser ke sini kalau tidak memungkinkan isoman di rumah mereka. Karena sudah ada fasilitasnya harus dimanfaatkan,” ujar Bima. Bima menambahkan, kolaborasi akan berlanjut karena kebutuhan oksigen luar biasa. “Kalau kata Pak Presiden, napas kita harus panjang ke depan, jadi berterima kasih sekali kolaborasi ini. Kita akan hitung sekarang kapasitas produksinya berapa, IPB dan LIPI, kemudian kebutuhannya di mana saja dan anggarannya bagaimana. Tapi Pemkot Bogor siap untuk menganggarkan,” pungkas Bima. (rb/feb/py)