METROPOLITAN - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jumeri, mengimbau para guru tidak mengejar ketertinggalan materi sekaligus di awal saat pelaksanaan PTM terbatas. Menurutnya, di awal pembukaan sekolah, guru diimbau membangun karakter dan kesenangan anak akan sekolah agar mentalnya siap. “Kita cek dulu secara psikologis, beri motivasi tentang kesehatan. Pastikan anak-anak kita mematuhi protokol kesehatan terlebih dulu. Ketika anak-anak di sekolah akan lebih mudah dikontrol, karena sehari hanya empat jam dan jumlahnya sedikit,” kata Jumeri dalam siaran YouTube Kemendikbud RI, Minggu (12/9). Selain itu, ia juga mengingatkan agar jangan sampai terjadi diskriminasi pada anak yang masih memilih untuk belajar dari rumah, baik terkait materi pelajaran atapun dalam pemberian nilai. Materi yang diberikan juga harus disesuaikan kondisi anak. “Tidak boleh memberi soal yang sama pada siswa tatap muka dan PJJ, karena pemahamannya pasti berbeda. Berikan evaluasi sesuai kondisi anak. Ini penting agar anak-anak kita tidak merasa takut,” jelasnya. Selain kepada guru, Jumeri juga mengimbau kepala sekolah mengatur pembelajaran di sekolah dengan baik. Saat PTM terbatas berlangsung, siswa cukup diberikan materi-materi yang esensial. Sebab, sebagian besar waktu belajar siswa adalah di rumah. “Karena seminggu hanya dua hari, empat harinya di rumah. Kepada anak yang belum bisa ke sekolah jangan berkecil hati,” pungkasnya. (jp/ feb/py)