Senin, 22 Desember 2025

Dapat Predikat Badan Publik Informatif, Siswa SMAN 2 Cibinong Kantongi Gelar Juara 2

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 18:30 WIB

METROPOLITAN – Pelajar SMAN 2 Cibinong Kelas XII MIPA-8, Muhammad Alvaro Riandi, meraih juara 2 tingkat Nasional Lomba Esai yang diselenggarakan Society of Potreleum Engineers Univer­sitas Gajah Mada. Alvaro mengikuti ajang Lom­ba Esai dalam Bahasa Inggris dengan judul esai: The Increase of Indonesia Coal Power Plant System Based On IoT (Internet of Things) Integrated With CCT (Clean Coal Technology) To Realize Sustainable Develop­ment Goals 2030. Alvaro menjelaskan, latar belakang mengangkat judul tersebut yaitu berdasarkan data dari ASEAN Energy Da­tabase System (AEDS), kon­sumsi batubara di negara ASEAN merupakan yang ter­tinggi kedua setelah minyak bumi dengan jumlah sebesar lebih dari 100 Mtoe pada 2017. Diperkirakan bahwa hingga 2040 pemakaian batubara se­bagai bahan bakar energi ma­sih terus digunakan dengan jumlah yang meningkat hing­ga 2,5 kali lipat dari sebelum­nya. Namun tentunya batu­bara dapat menimbulkan polusi yang cukup berbahaya. Menurut Alvaro, masyarakat dunia tentu tidak tinggal diam dalam menyikapi hal tersebut dan telah membuat berbagai keputusan serta kebijakan demi menjaga kondisi bumi dan kesejahteraan manusia lebih baik. Sustainable Development Goals (SDGs 2030) Nomor 7 yang telah dicanangkan UN (United Nation) pada 2015 menargetkan masyarakat du­nia dapat memanfaatkan en­ergi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern pada 2030. “Adapun sebuah perjanjian yang telah disepakati 196 ne­gara pada 12 Desember 2015, yaitu Paris Agreement, di mana perjanjian tersebut be­risikan sebuah komitmen bagi setiap negara dalam men­jaga temperatur bumi tetap di bawah 2°C, lebih disarankan 1,5°C, jika dibandingkan ting­kat pra-industri. Indonesia tengah memberlakukan ber­bagai kebijakan serta pening­katan kualitas IPTEK demi mencapai kedua target terse­but,” papar Alvaro. Salah satu Iptek yang berpo­tensi besar dapat dikembang­kan Indonesia adalah optima­lisasi pemanfaatan energi batubara yang dapat menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sum­ber daya energi yang ramah lingkungan. Optimalisasi ter­sebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) yang di­integrasikan dengan tekno­logi batu bara bersih atau CCT (Clean Coal Technology). Clean Coal Technology ter­sebut memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas energi yang dihasilkan batubara. Hal ini menjadi suatu gebrakan pada pemanfaatan batubara secara konvensional. Dalam pengaplikasiannya, CCT sangat penting dalam menghasilkan listrik dengan penggunaan batubara dalam jumlah yang sedikit dan men­ghasilkan emisi yang lebih sedikit. Di sisi lain, CCT juga memberikan keuntungan se­cara ekonomi dan tentunya perkembangan yang berkela­njutan. Pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara dengan teknologi CCT mampu men­ghasilkan listrik yang jauh lebih tinggi dan terjangkau serta menambah lapangan pekerjaan. Penurunan kabut asap sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, khususnya penderita gangguan pernapa­san, seperti asma. “Penurunan emisi merkuri dan racun udara lainnya di­harapkan menghasilkan lebih sedikit kanker dan penyakit lainnya. Manfaat ini akan men­gurangi biaya medis hingga puluhan, ratusan, miliaran rupiah selama beberapa wak­tu mendatang,” jelas Alvaro. Menurutnya, hal itu lebih terdorong jika diimbangi du­kungan pemerintah dalam menerapkan kebijakan pe­manfaatan batubara dengan teknologi CCT serta pembe­rian insentif pada peng­embangannya. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi CCT yang diintegrasikan dengan IoT dapat menjadi kombinasi yang sempurna dalam mencapai sistem en­ergi yang andal. (*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X