Minggu, 21 Desember 2025

Mendikbudristek Bahas Implementasi Kampus Merdeka

- Jumat, 5 November 2021 | 19:30 WIB

METROPOLITAN - Men­teri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Men­dikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, bersilaturahmi dengan Pengurus Besar Nahd­latul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (3/11). Dalam acara bertajuk “Pe­ringatan Hari Sumpah Pe­muda dan Silaturahim Men­dikbudristek Bersama Ketua Umum PBNU”, dibahas tentang upaya-upaya memajukan pendidikan nasional dan im­plementasi program Mer­deka Belajar Kampus Mer­deka (MBKM), terutama di perguruan tinggi di bawah Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU). Nadiem menjelaskan, tu­juan program MBKM adalah membuat pengalaman belajar yang relevan dan menyenang­kan bagi mahasiswa dan do­sen. “Secara sederhana kita ingin lebih banyak maha­siswa ke luar dari kampus, lebih banyak dosen keluar kampus mencari ilmu dan pengalaman. Lebih banyak praktisi ke kampus untuk mengajar,” dikatakan Men­dikbudristek dalam sambu­tannya. ”Harusnya pembelajaran di kampus tidak hanya ceramah di depan kelas, dosen bisa membuat rekaman pembe­lajaran kemudian ketika ma­suk ke kelas mahasiswa perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah presen­tasi dan berdebat,” ujar Na­diem. Menteri Nadiem menjelas­kan, capaian program MBKM dapat diketahui dengan me­lihat delapan Indikator Ki­nerja Utama (IKU), yaitu: 1. Lulusan mendapat pekerjaan yang layak; 2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; 3. Dosen ber­kegiatan di luar kampus; 4. Praktisi mengajar di dalam kampus; 5. Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat; 6. Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia; 7. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif; 8. Program studi berstandar internasional. Selain itu, Mendikbudristek juga memuji peran Nahdlatul Ulama dalam pendidikan nasional. Ia berharap NU te­rus memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pendidikan nasional. Dalam acara tersebut, Men­teri Nadiem memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi NU. Selain itu, secara simbolis, Mendik­budristek juga menyerahkan surat izin pendirian Institut Sains dan Teknologi Nahd­hatul Ulama kepada PBNU. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, menyambut gem­bira silaturahmi Mendikbud­ristek dan berharap lebih banyak kerja sama antara LPTNU dengan pemerintah di masa mendatang. Ketua Umum PBNU mene­gaskan, NU melalui LPTNU mendukung kebijakan MBKM. Tak lupa, PBNU meminta pemerintah memberikan afirmasi kepada perguruan tinggi yang masih tertinggal dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. “Sore ini bukan hanya sila­turahim, tapi sudah ke silatul a’mal atau kerja sama. Terima kasih untuk bantuan KIP Ku­liah dan bantuan UKT serta izin pendirian perguruan tinggi. Pertemuan seperti ini harus sering-sering kita ada­kan. Tidak ada artinya perte­muan seperti ini kalau tidak ada kerja sama,” kata KH Said Aqil Siroj bersemangat. Sementara itu, Ketua Ko­misi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Syaiful Huda, me­muji kebijakan MBKM seba­gai upaya membuat lompatan besar di bidang pendidikan. Ia juga menjelaskan peranan penting NU dalam memban­tu pemerataan akses pendi­dikan. ”NU selama ini berju­ang sungguh-sungguh mem­bantu pemerintah meratakan akses pendidikan,” ujarnya. ”Oleh karena itu, afirmasi bagi lembaga pendidikan NU yang masih tertinggal dan mahasiswa-mahasiswa ku­rang mampu sangat diha­rapkan,” imbuh Syaiful Huda. (*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X