Minggu, 21 Desember 2025

Kemendikbudristek Aktifkan Ibu Penggerak untuk Sosialisasi Program

- Senin, 8 November 2021 | 19:01 WIB

METROPOLITAN - Kemen­terian Pendidikan, Kebuday­aan, Riset dan Teknologi (Ke­mendikbudristek) melalui Biro Kerja Sama dan Hubung­an Masyarakat (BKHM) be­kerja sama dengan komunitas pendidikan terus mengkomu­nikasikan berbagai program dan kebijakan. “Kami membutuhkan du­kungan dari masyarakat agar program dan kebijakan Ke­mendikbudristek dapat ber­jalan dengan baik, sehingga perlu adanya kerja sama an­tara Kemendikbudristek dengan komunitas pendidikan yang sehari-harinya berhu­bungan langsung dengan masyarakat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKHM, Anang Ristanto, dalam kegia­tan Training of Trainer (ToT) Komunitas Pendidikan dan Kebudayaan di Tangerang Selatan, Jumat (5/11). Ia melanjutkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan meng­gandeng komunitas Ibu Peng­gerak yang mayoritas anggo­tanya berperan sebagai orang tua. “Selama kegiatan, kami akan memberikan pembeka­lan, pelatihan (Training of Trainer) kepada Ibu Pengge­rak, sehingga diharapkan mereka dapat memahami program dan kebijakan Ke­mendikbudristek serta dapat menyampaikan informasi kepada para ibu lainnya, baik di lingkungan rumah maupun sekolah,” jelas Anang. Senada dengan itu, Koordi­nator Ibu Penggerak dari Si­dina Community, Susi Sukae­sih, mengapresiasi Kemen­dikbudristek yang melibatkan masyarakat, khususnya orang tua dalam menjalankan pro­gram dan kebijakan. Melalui kegiatan ini para orang tua mendapat pencerahan ter­kait isu pendidikan yang se­dang marak di masyarakat, seperti Asesmen Nasional (AN). “Awalnya banyak orang tua yang bingung tentang AN, seperti bagaimana nanti ben­tuk ujiannya, nilainya, apa yang membedakan dengan Ujian Nasional (UN) dan se­bagainya. Dari kegiatan ini kami mendapatkan pencera­han,” ujarnya. Susi juga mengatakan bahwa ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam men­didik anak. Baginya, pendi­dikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke sekolah dan pemerintah. Melalui kegiatan ini, ia berharap Ibu Penggerak bisa lebih memahami kebi­jakan Kemendikbudristek dan nantinya dapat menjadi pe­mimpin pembelajaran bagi anak-anaknya di rumah ser­ta akan menjadi trainer bagi ibu lainnya dalam menyosia­lisasikan program-program Kemendikbudristek. “Semo­ga bisa lebih banyak lagi Ibu Penggerak di daerah-daerah seluruh Indonesia,” harapnya. Kegiatan ToT Komunitas Pendidikan dan Kebudayaan dilaksanakan selama tiga hari mulai 5-7 November 2021. Dalam kegiatan, Ibu Peng­gerak mendapat pembekalan terkait program dan kebijakan Kemendikbudristek seperti Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Asesmen Nasional, kekerasan seksual, perun­dungan, dan intoleransi. Selama kegiatan, Ibu Peng­gerak juga dibekali pengeta­huan untuk menyusun home curr i culum sebagai penyeimbang kurikulum di sekolah yang bisa diterapkan di rumah dalam mendidik anak-anaknya. Selain itu, Ibu Penggerak juga diberikan pengetahuan tentang digital parenting agar para ibu dapat melek digital dalam mendampingi anaknya belajar, pelatihan tentang manajemen emosi, keteram­pilan berkomunikasi di publik, dan pengembangan diri. Harapannya, para ibu bisa siap dan bahagia selama men­didik anaknya di rumah. Di­rencanakan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai komu­nitas orang tua, sehingga akan semakin banyak bermunculan Ibu Penggerak di berbagai wilayah. (*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X