Minggu, 21 Desember 2025

Faperta Unida Latih Masyarakat Aplikasikan Kompos Kipahit

- Jumat, 24 Desember 2021 | 19:30 WIB

METROPOLITAN – Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian atau Fa­perta Unida (Universitas Dju­anda) Bogor bersama Gapok­tan Resmi Lestari Desa Suka­resmi, Kecamatan Tamansari, mengadakan pelatihan apli­kasi kompos Kipahit untuk meningkatkan produksi sayu­ran secara ramah lingkungan di Desa Sukaresmi bertema “Pertanian Ramah Lingkungan”. Kegiatan tersebut dilaksana­kan pada Jumat (17/12) di Desa Sukaresmi dengan diisi Nur Rochman selaku ketua Pengabdian Kepada Masyara­kat, Ketua Program Studi Agro­teknologi Faperta Unida Bogor Arifah Rahayu serta dosen-dosen Agroteknologi Faperta Unida Bogor yang di antaranya Nani Yulianti, Setyono, Ok­tavianus dan Yuliawati. Program ini diselenggarakan agar potensi kipahit sebagai sumber pupuk organik (POC , biofertilizer dan kompos) dipahami masyarakat, manfaat kipahit untuk mendukung pertanian ramah lingkungan dan tentunya meningkatkan ekonomi desa melalui pening­katan teknologi budidaya dengan potensi lokal. Ketua Program Studi Agro­teknologi Faperta Unida Bogor, Arifah Rahayu, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait. Penggunaan pupuk kimia yang terus me­nerus dapat menimbulkan kerusakan terhadap tanah. Dengan demikian perlu ada­nya alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan. Salah satunya menggunakan kipahit. Dosen Agroteknologi Fa­perta Unida Bogor, Nani Yu­lianti, menambahkan, kipahit ini memiliki kandungan N organik yang tinggi, sehingga dapat menjadi alternatif peng­ganti pupuk kimia sumber N seperti urea. Dalam proses pengomposan kipahit relatif cepat, karena bahannya mu­dah terdekomposisi. Setyono menyatakan bahwa salah satu proses penting da­lam bidang pertanian yakni penanganan pascapanen. Karena sifat produk pertanian ini mudah rusak, sehingga penanganan pascapanen yang tepat sangat dibutuhkan. Dalam paparannya, Oktavia­nus L menyatakan bahwa pengendalian Organisme Peng­ganggu Tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang terdapat di sekitar. Selain mudah dan murah juga ramah lingkungan. Misalnya dengan mimba dan mindi. Lalu, Yuliawati menamba­hkan, banyak tanaman lokal yang memiliki manfaat luar biasa dan belum banyak di­ketahui masyarakat. Salah satunya antanan. Antanan memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat meningkat­kan daya ingat. Di tempat yang sama, Ke­pala Desa (Kades) Sukaresmi, Iib Ibrahim, mengaku sangat berterimakasih kepada pihak kampus yang sudah bersedia berbagi ilmu ke masyarakat. “Sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan SDM di desa. Ke depan, kami siap membantu dari segi pen­danaan untuk keberlanjutan program melalui dana desa (20 persen) yang dialokasikan un­tuk bidang pertanian,” bebernya. (*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X