Minggu, 21 Desember 2025

Ditjen Diktiristek Mulai Dorong Riset Kendaraan Listrik

- Jumat, 4 Maret 2022 | 19:01 WIB

METROPOLITAN - Direk­torat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemen­terian Pendidikan, Kebuday­aan, Riset dan Teknologi (Ke­mendikbudristek) menjalin kerja sama dengan PT Indu­stri Kereta Api (PT INKA) untuk mengembangkan riset dan inovasi kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan Pelaks­ana Tugas (Plt) Direktur Jen­deral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nizam dan Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro. Adapun ruang lingkup dalam kerja sama ini meliputi pe­ningkatan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi dan ber­bagi sumber daya dalam peng­embangan kendaraan listrik. Kerja sama itu terkait fasilitas program Magang Bersertifikat sebagai bagian dari program Kampus Merdeka dalam peng­embangan diri mahasiswa melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan dengan pembe­lajaran langsung di tempat kerja mitra magang. Selain itu, memfasilitasi ko­laborasi dan sinergi pergu­ruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri dalam membangun ekosistem reka cipta yang dapat menum­buhkan semangat kewirau­sahaan dari kalangan akade­mik ataupun masyarakat secara umum. Nizam mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya Ditjen Diktiristek menggan­deng mitra industri untuk berkolaborasi dengan pergu­ruan tinggi. Hal ini dilakukan karena investasi untuk riset dan pengembangan sangatlah mahal. Sementara itu, terdapat 300 ribu dosen yang memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian. Untuk itu, melalui kerja sama ini, diharapkan dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk melakukan riset dan pengembangan. “Melalui kolaborasi itu, pe­merintah tak hanya meny­ediakan fasilitas di perguruan tinggi untuk dimanfaatkan mitra industri, tapi juga me­nyediakan pendanaan pen­damping. Hal ini untuk mengakselerasi riset dan pengembangan di perguruan tinggi yang dimanfaatkan in­dustri,” kata Nizam kepada wartawan, Rabu (2/3). Nizam menilai pelaksanaan kolaborasi ini merupakan suatu bentuk implementasi yang ideal dari tridarma per­guruan tinggi, karena banyak dosen perguruan tinggi yang mengambil sabbatical leave di industri kendaraan listrik. Jadi, para dosen yang terlibat dalam pengembangan bus listrik merah putih untuk G20 secara penuh waktu berada di PT INKA. “Kolaborasi dengan PT INKA ini juga bisa menjadi tempat belajar bagi 100 ma­hasiswa yang mengikuti pro­gram magang bersertifikat. Nantinya, mereka dapat men­jadi calon insinyur yang merupakan core engineer untuk membangun industri kendaraan listrik di Indonesia,” imbuh Nizam. Terpisah, Budi Noviantoro menambahkan, kerja sama ini sebagai upaya mengembangkan riset dan inovasi, terlebih dalam hal kendaraan listrik baik secara produk maupun sumber daya yang terlibat. Sebagai bentuk dari program Kampus Mer­deka, PT INKA mendukung penuh, mengingat kegiatan ini dapat meningkatkan sin­ergi pendidikan tinggi terhadap dunia industri. “Ini adalah langkah pertama. Kalau boleh kami masih pu­nya program Kereta Cepat Merah Putih, di mana kami melibatkan semua perguruan tinggi di Jawa untuk mem­bantu INKA dalam mengembangkan Kereta Ce­pat Merah Putih. Kami juga dibantu untuk merealisasikan bahwa Indonesia mampu,” kata Budi. (jp/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X