METROPOLITAN - Mengantisipasi terjadinya praktik pungutan liar (pungli), Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) akan melakukan pengawasan ketat. Terutama saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap dua tahun ini. Kepala Disdik Provinsi Jabar, Dedi Supandi, menjelaskan, pengawasan tersebut dilakukan agar tindakan pungli yang baru terjadi di lingkungan pendidikan saat penerimaan PPDB dapat lebih diantisipasi lagi. Dedi mengungkapkan, dalam melakukan pengawasan di tahap kedua PPDB ini, pihaknya akan menambah tim pengawas. Selain itu, pengawasan juga akan diperketat dengan melibatkan tim pengawasan dari sekolah, pemerhati pendidikan hingga dewan pendidikan. Meski sudah mempersiapkan dengan matang, ia tak menampik tetap berkoordinasi dengan Tim Saber Pungli Provinsi Jawa Barat. “Kalau kondisi sekarang ada pengawasan dengan Saber Pungli itu justru sistemnya semakin ketat. Jadi yang kejadian kemarin (pungli PPDB di SMKN 5 Bandung, red) justru bagian bentuk kerja sama kami untuk meminimalisasi pungli,” katanya. Pengawasan tersebut merupakan bagian dari bentuk komitmen Disdik Jabar dalam melindungi hingga memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat, khususnya orang tua siswa. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat melaporkan sesegera mungkin jika menemukan ada dugaan terkait praktik pungli di lingkungan pendidikan. “Kita berharap hal ini didukung masyarakat, orang tua dan pemerhati pendidikan bahwa sistem semakin ketat dan berharap PPDB lebih baik,” tuturnya Sehingga dalam PPDB tahap dua tahun ini, Dedi mengungkapkan bahwa telah ada 440 ribu siswa yang melakukan pendaftaran secara online di Jawa Barat. (jbr/els/py)