METROPOLITAN - Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa pihaknya bakal memperkuat kemampuan siswa vokasi di bidang tata busana atau fesyen. Nadiem berharap lebih banyak siswa vokasi yang terjun di dunia fesyen. Hal tersebut diungkapkan Nadiem Makarim saat menghadiri Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (22/10) ”Sumber daya manusia vokasi memiliki kapabilitas untuk bersaing pada bidang busana di dunia. Kami ingin lebih banyak yang terlibat. Dengan berbagai terobosan, kami terus meningkatkan SDM vokasi dengan berbagai unggulan lainnya, seperti SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi,” kata Nadiem Makarim. Nadiem meyakini Indonesia dapat menjadi pusat busana muslim dunia. Kemendikbudristek telah melakukan kurasi ketat dengan melibatkan akademi dan praktisi yang mumpuni pada bidang busana Sebanyak 60 karya busana dipamerkan dalam JMFW yang merupakan karya siswa SMK dan mahasiswa pendidikan tinggi vokasi serta penampilan spesial dari lembaga kursus dan pelatihan. “Busana muslim yang tak hanya dibuat jenama besar. Kami di Kemendikbudristek melakukan seleksi ketat dalam menyeleksi busana yang ditampilkan pada JMFW,” tutur Nadiem. Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri tata busana. ”Dalam momen ini, kami mendorong kolaborasi yang dilakukan pendidikan vokasi baik SMK maupun perguruan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri,” ucap Kiki. Kolaborasi yang dilakukan ini tak hanya melalui Kemendikbudristek, tapi juga bisa langsung dilakukan industri dan lembaga pendidikan vokasi. Saat ini, Ditjen Pendidikan Vokasi sendiri memiliki program matching fund yang merupakan upaya dalam memajukan pendidikan vokasi. “Sepanjang 2022, kami telah menarik dunia usaha dan dunia industri untuk berkolaborasi dengan pendidikan vokasi dengan nilai lebih dari Rp500 miliar,” kata Plt Direktur Mitras DUDI Kemendikbudristek, Saryadi. Seperti diketahui, dalam ajang JMFW 2023, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menampilkan sebanyak 60 mahakarya. (tib/els/py)