Adapun opsi bermain di Kanada atau Meksiko masih terbuka bagi Iran di fase grup.
Namun, seiring berlangsungnya turnamen dan memasuki fase gugur, laga-laga utama akan lebih banyak digelar di Amerika Serikat.
Hal ini menyulitkan posisi Iran jika larangan masuk tidak dicabut atau tidak ada pengecualian yang diberikan.
Baca Juga: Gerindra Kota Bogor Gelar Tasyakuran Kantor Baru, Jadi Semangat Baru dan Tempat Perjuangan Bersama
Lebih jauh, ancaman pencoretan Iran dari turnamen tetap membayangi, terutama jika situasi memburuk dan Iran mengambil langkah balasan militer terhadap AS.
Kemungkinan ini mengingatkan pada preseden sebelumnya saat FIFA mencoret Rusia dari Piala Dunia menyusul invasinya ke Ukraina.
Meski demikian, terdapat sejarah diplomasi olahraga yang positif. Pada 2022, Presiden FIFA Gianni Infantino pernah menyatakan bahwa Iran tidak seharusnya diperlakukan sebagai "penjahat" di kancah internasional.
Sikap ini menunjukkan bahwa FIFA mungkin akan mencari jalan tengah untuk menjaga sportivitas tanpa mengabaikan realitas politik global.
***