METROPOLITAN.ID - Ketika perang meletus di dunia nyata, panggung sepak bola pun ikut goyah.
Setelah diserang oleh Amerika Serikat, nasib Timnas Iran di Piala Dunia 2026 kini berada di ujung tanduk.
Pertanyaan besar pun mencuat: akankah Team Melli dicoret dari turnamen Piala Dunia 2026 yang salah satu tuan rumahnya adalah negeri penyerang itu sendiri?
Ketegangan meningkat tajam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran—Fordow, Natanz, dan Isfahan—pada Minggu (22/6/2025), sebagai bentuk dukungan terhadap sekutunya, Israel, yang terlibat konflik bersenjata dengan Iran sejak pekan sebelumnya.
Iran sebelumnya telah memastikan tempat di Piala Dunia 2026 usai keluar sebagai juara Grup A dalam putaran ketiga Kualifikasi Zona Asia.
Kepastian tersebut diraih sejak matchday ke-8 pada Maret 2025, menandai kelolosan yang relatif mulus bagi skuad Team Melli.
Namun, situasi geopolitik yang memburuk kini menimbulkan ketidakpastian terhadap keikutsertaan mereka dalam turnamen akbar yang akan digelar di tiga negara: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Menurut laporan dari Bein Sports, Pemerintah AS telah menetapkan Iran dalam daftar negara yang warganya dilarang masuk ke wilayahnya.
Larangan ini secara langsung mengancam kehadiran para pemain, pelatih, dan ofisial Iran di Piala Dunia, terutama mengingat Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah tunggal dari babak perempat final hingga final.
FIFA, sebagai badan tertinggi sepak bola dunia, dikabarkan sedang berupaya keras untuk mengupayakan pengecualian khusus bagi atlet dan ofisial, agar tidak terkena dampak dari kebijakan imigrasi tersebut.
Media El Paso Times menyebutkan bahwa lobi intensif sedang dilakukan agar Iran tetap dapat berpartisipasi penuh, meski kemungkinan besar pendukung mereka dari kalangan sipil tetap tidak diizinkan masuk ke wilayah AS.