Salah satu orangtua siswa mengaku keberatan dengan adanya sumbangan siswa yang dipatok sebesar Rp3 juta oleh komite SMKN 3 Bogor.
Baca Juga: Jadi Event Terbesar, 2 Ribu Atlet Bela Diri Siap Ramaikan IMAG 2023 di Kota Bogor
Saat ini, pihaknya sudah mengajukan keringanan Ke Komite Sekolah terkait dengan adanya sumbangan tersrbut.
"Ya kalau saya sih keberatan. Karena kan di kelas sebelumnya juga ada sumbangan juga yang belum dilunasin," kata orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.
"Ini tiba-tiba ada lagi sumbangan di kelas berikutnya," sambung dia.
Baca Juga: Profil Mahfud MD, Cawapres Ganjar Pranowo yang Sempat Biayai Kuliah Lewat Tulisan di Surat Kabar
Adapun, berikut rincian sumbangan senilai Rp3 juta, yang sudah ditetapkan berdasarkan dalam rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS), yakni pengembangan standar isi Rp97,118 pengembangan standar proses, pengembangan standar proses Rp1.186.660, pengembangan standar kelulusan Rp405,885.
Kemudian, pengembangan standar sarana dan prasarana Rp776,364, pengembangan standar pengelolaan Rp57,393, pengembangan standar pembiayaan Rp164,907.
Lalu, standar tenaga pendidik dan kependidikan Rp233,772, terakhir untuk pengembangan dan implementasi sistem penilaian Rp84,258.
Baca Juga: Profil Mahfud MD, Cawapres Ganjar Pranowo yang Sempat Biayai Kuliah Lewat Tulisan di Surat Kabar
Selain itu, tabungan anak untuk kegiatan akhir tahun sebesar Rp2,1 juta dengan rincian Rp1,5 juta untuk fild trip ke Jogjakarta, Rp500 ribu untuk wisuda, dan Rp100.000 untuk ujian TOIEC.
Menanggapi hal itu, Ketua Komite Sekolah SMKN 3 Bogor Widi Astuti membantah rincian tersebut dikeluarkan oleh Komite Sekolah. Menurut dia, rincian anggaran tersebut mungkin dikeluarkan oleh kordinator kelas (korlas).
"Komite tidak pernah membuat rincian, ini (surat edaran) korlas, itu idenya korlas karena kami bekerjasama dan kami punya grup, dan korlas sangat mendukung," kata Widi Astuti.
Namun demikian, Widi Astuti tak membantah jika ada sumbanga terkait dengan pemenuhan kebutuhan sekolah yang tidak tercover dari bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tahun pelajaran 2023-2024.
"(Kebutuhan) untuk praktik, ekstrakurikuler, praktik hanya sebagian karena yang dari pemerintah hanya operasional saja," ucap dia.