Senin, 22 Desember 2025

IMS: Jurnalisme Konstruktif Jadi Solusi Berita Negatif yang Bikin Lelah

- Selasa, 4 Februari 2025 | 15:34 WIB
Local Media Community 2025 membahasa banyak hal, salah satunya tentang jurnalisme konstruktif sebagai lawan dari berita negatif  (Ist)
Local Media Community 2025 membahasa banyak hal, salah satunya tentang jurnalisme konstruktif sebagai lawan dari berita negatif (Ist)

METROPOLITAN.ID - Jurnalisme konstruktif menjadi gaya baru dalam menyajikan sebuah berita.

Pembaca tidak lagi disajikan kabar negatif, melainkan juga diberikan solusi terhadap suatu masalah.

Program Manager at International Media Support (IMS), Eva Danayanti menyebut jurnalisme konstruktif sebagai pendekatan editorial untuk mengurangi sisi negatif dari sebuah berita.

Baca Juga: Wakil Menteri ESDM Cek Ketersediaan Gas Elpiji 3 Kilogram Dekat Rumah Prabowo: Kebutuhan Masyarakat Terlayani

Dia enggan menyebutnya sebagai genre baru di dunia jurnalistik, karena yang ditekannya proses editorialnya dalam menyajikan berita.

"IMS mengadopsi kontruksi jurnalisme ini pertama kali muncul di Denmark," katanya dalam diskusi bertajuk Local Media Community 2025 yang digelar di Surabaya pada 4-5 Februari 2025.

Konsep jurnalisme konstruktif muncul dari keresahan para jurnalis yang mempertanyakan kenapa mencari berita selalu negatif, selalu ada skandal, dan sensasional.

Baca Juga: Peringati Isra Mikraj, Warga RW 02 Pondok Udik Kemang Gelar Tabligh Akbar

Padahal, audiens merasa jenuh dengan hal tersebut.

Eva mengutip dari sebuah survei yang menyebutkan 39 persen orang menghindari berita sama sekali karena terlalu menekankan masalah tanpa solusi.

Jurnalisme konstruktif bisa menjadi solusi terhadap hal kejenuhan pembaca tersebut.

Baca Juga: Setelah Ditetapkan Jadi Bupati Bogor Terpilih, Rudy Susmanto Akan Temui Tokoh Bogor

Eva mengatakan, jurnalisme konstruktif dapat mengurangi efek negatif dari sebuah berita.

"Di sinilah jurnalisme konstruktif. Karena itu ada tiga elemen utama dalam constructive journalism itu, adalah solusi, nuansa, dan percakapan demokratis," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X