Selain vonis penjara, Majelis Hakim juga menjatuhkan hukuman berupa kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp420 miliar.
Baca Juga: Manchester City Terpuruk: Kalah dari Madrid dan Kehilangan Dua Pemain Akibat Cedera
Jika Harvey tidak membayar jumlah tersebut dalam waktu satu bulan setelah putusan memiliki kekuatan hukum tetap, maka aset-asetnya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi kerugian negara.
"Menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti kerugian keuangan negara sebesar Rp420 miliar," ujar Hakim Teguh.
Apabila setelah aset dilelang jumlahnya masih belum mencukupi, maka Harvey Moeis akan dikenakan hukuman tambahan berupa 10 tahun penjara sebagai pengganti pembayaran uang tersebut.
Baca Juga: 4 Diskon Game Mafia di Steam yang Terbatas untuk Periode Februari 2025
"Apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka diganti pidana penjara selama 10 tahun," tambahnya.
Sebelumnya, pada sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Harvey Moeis hanya divonis 6,5 tahun penjara.
Putusan tersebut langsung mendapat respons dari pihak jaksa, yang mengajukan banding karena merasa hukuman tersebut terlalu ringan dibandingkan tuntutan awal, yakni 12 tahun penjara.
Baca Juga: Satpol PP Gerebek Sarang Prostitusi Modus Warung Pangku di Sukamakmur Bogor
Upaya banding jaksa akhirnya membuahkan hasil, dengan vonis yang jauh lebih berat dari keputusan awal.
Tidak hanya Harvey Moeis, jaksa juga mengajukan banding terhadap vonis ringan yang diterima terdakwa lain dalam kasus ini, yaitu Helena Lim.
Helena sebelumnya hanya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta 8 tahun.
