Saat itu, ia hanya ingin menyediakan tempat istirahat dan makanan hangat untuk para pendaki yang berhasil mencapai puncak gunung.
Meski fasilitas di puncak sangat terbatas, Mbok Yem tak pernah menyerah. Ia memasak dengan alat sederhana dan bahan-bahan yang dibawa naik secara manual.
Baca Juga: Honor Persiapkan Smartphone Honor X60 GT, Bocoran Spesifikasi Utama Baru Saja Terungkap
Menu andalannya adalah nasi pecel hangat dengan aneka lauk seperti telur ceplok, tempe goreng, tahu, dan berbagai sambal yang nikmat disantap di tengah udara dingin.
Teh manis hangat yang diseduh dengan penuh kasih juga menjadi favorit pendaki. Tak sedikit yang menyebut Mbok Yem sebagai “ibu di atas awan”, karena kehangatannya menyambut setiap orang tanpa memandang siapa pun mereka.
Warung kecilnya juga menjadi tempat bernaung bagi para pendaki yang kelelahan atau yang ingin bermalam.
