METROPOLITAN.ID - Aksi heroik Kepala Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Heri Suryana alias Jaro Midun, yang menjaminkan STNK mobil pribadinya untuk membantu pengobatan warga di rumah sakit mendapat perhatian serius.
Bahkan, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali ikut angkat bicara.
Budi Azhar Mutawali menyebut kejadian itu bentuk miskomunikasi dan memastikan langkah antisipasi akan dibahas, salah satunya soal Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menjadi latar belakang masalah.
"Kita lagi bahas dengan Pak Bupati untuk membicarakan itu seperti apa. Jangan sampai terjadi lagi ke depan. Karena ini hanya terjadi miskomunikasi saja sebenarnya," ujar Budi Azhar Mutawali, Senin 26 Mei 2025.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi Andreas mengaku telah menerima laporan soal kepala desa yang jaminkan STNK untuk warga berobat.
Andreas menjelaskan, persoalan anggaran KIS untuk pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) akan dibahas lebih rinci oleh Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Sukabumi.
"Itu sudah disampaikan oleh Pak Ketua (DPRD), nanti kita akan bahas dalam Pansus secara detail," katanya.
Kejadian ini bermula pada Minggu 25 Mei 2025. Beredar video Kepala Desa Cikahuripan, Jaro Midun, menggadaikan STNK mobil pribadinya ke RSUD Palabuhanratu demi membantu warganya yang tidak mampu membayar biaya pengobatan.
Sebelumnya, warga tersebut datang ke rumah Jaro Midun dalam kondisi darurat akibat sesak napas.
"Warga bersangkutan tidak memiliki KIS, sedangkan keluarganya tidak mampu membayar biaya perawatan," terang Jaro Midun, Senin 26 Mei 2025.
Warga tersebut lalu dirawat sebagai pasien umum karena pengajuan KIS berbasis APBD belum dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan pengurusan KIS prabayar membutuhkan waktu hingga 14 hari kerja.
Setelah tiga hari perawatan di rumah sakit, biaya yang harus dibayar mencapai Rp1.780.000.
"Saya ditelepon sekitar jam dua siang dan saya datang langsung ke rumah sakit. Saya hanya punya uang Rp 500 ribu saat itu. Karena belum cukup, saya jaminkan STNK mobil," ujar Jaro Midun.
Jaro Midun berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi segera mengalokasikan kembali anggaran untuk KIS berbasis APBD agar warga kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah. (IND)***