Minggu, 21 Desember 2025

Disaksikan Gubernur Jabar, Bupati Purwakarta Salurkan Bantuan Rp10 Juta untuk Korban Bencana Pergerakan Tanah di Pasirmunjul

- Kamis, 19 Juni 2025 | 16:29 WIB
Penyaluran bantuan untuk korban bencana pergerakan tanah Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani di Bale Paseban Pendopo, Setda Purwakarta, Kamis 19 Juni 2025. (Aik)
Penyaluran bantuan untuk korban bencana pergerakan tanah Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani di Bale Paseban Pendopo, Setda Purwakarta, Kamis 19 Juni 2025. (Aik)

METROPOLITAN.ID - Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menyalurkan bantuan uang tunai senilai Rp10 juta kepada masing-masing kepala keluarga (KK) korban bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, di Bale Paseban Pendopo, Sekretariat Daerah Purwakarta, Kamis 19 Juni 2025. Selain itu, warga terdampak juga mendapat bantuan paket sembako.

Bantuan tersebut berasal dari program BJB Peduli dan Baznas Jawa Barat. Bantuan ini diberikan kepada masing-masing keluarga terdampak untuk digunakan sebagai biaya sewa hunian sementara selama proses relokasi.

Penyaluran bantuan ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyempatkan hadir.

Baca Juga: Gelar Pertemuan Rutin, GOW Purwakarta Tegaskan Peran Wanita dalam Pembangunan Daerah

"Total penerima bantuan ada 86 KK yang kita kasih bantuan, per KK menerima Rp10 juta, ini untuk hunian sementara ya, kita berharap mulai besok tidak ada lagi warga yang masih tinggal di lokasi pengungsian," ucap Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein.

Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein ini mengatakan, mulai sore hari ini masyarakat harus segera meninggalkan lokasi pengungsian dan segera mencari rumah sewa atau kontrakan.

"Sore ini tempat pengungsian harus segera dikosongkan dan mereka harus mencari tempat hunian sementara baik ngontrak atau tinggal di rumah-rumah saudaranya sambil menunggu relokasi," ucapnya.

Baca Juga: 445 Jemaah Haji Tiba di Purwakarta, Kemenag Pastikan Seluruhnya Dalam Keadaan Sehat

Om Zein menyampaikan terdapat dua alternatif relokasi yang akan dilakukan. Yakni, alternatif pertama dengan menggunakan lahan PTPN seluas 15.000 meter persegi atau relokasi ke tanah mandiri.

"Jadi di tanah-tanah mereka (warga) kita bangunkan rumah di tanah mereka sendiri. Tapi, dua-duanya kita jalan, ke PTPN kita sudah bersurat atas seizin Gubernur," ungkapnya.

Ia menegaskan relokasi akan dilakukan secepatnya. Menurutnya, masyarakat terdampak harus segera meninggalkan lokasi bencana. "Artinya sudah lah, yang harus ada di lokasi bencana itu biar petugas saja, warga masyarakat yang terdampak sudah tidak ada lagi yang ada di tempat penampungan atau tempat pengungsian," kata Om Zein.

Om Zein menambahkan, sejauh ini pemerintah daerah sudah melakukan pendataan tanah warga yang bisa dibangun atau direlokasi mandiri.

"Yang bisa kita bangunkan rumah ini sudah ada 40 lebih. Artinya masih terus bertambah dan itu bisa menjadi alternatif kedua sambil kita mempersiapkan tanah PTPN, mana yang lebih cepat," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X