METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat melansir kasus demam berdarah dengue atau DBD di tahun 2025 menurun dibandingkan tahun 2024 lalu.
Penurunan kasus DBD ini tentunya menjadi tren positif. Meski demikian, Dinkes meminta masyarakat agar tetap waspada mengingat kondisi iklim saat ini sedang tidak menentu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, dr. Eva Lystia Dewi menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki sejak Januari hingga Juni 2025 pihaknya mencatat ada 268 kasus DBD dengan jumlah kematian 1 orang.
"Jika dibandingkan dengan data di tahun 2024, di 2025 ini terjadi penurunan kasus DBD," kata Eva, Selasa 8 Juli 2025.
Eva mengungkap di tahun 2025 kasus DBD di Kabupaten Purwakarta cukup tinggi. Tercatat, pada medio Januari hingga Juli 2024, angkanya mencapai 838 kasus. Sedangkan, hingga akhir 2024 tercatat ada 1.088 kasus DBD.
Dari jumlah kasus tersebut, sambung Eva, terdapat 14 orang yang terjangkit DBD yang meninggal dunia.
Baca Juga: Tajug Gede Cilodong dan Masjid Endan Andansih, Dua Ikon Unggulan Wisata Religi di Purwakarta
Menurut Eva, budaya masyarakat Kabupaten Purwakarta yang sadar menjaga kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor yang membuat kasus DBD di wilayahnya menurun. Apalagi, saat ini tengah digalakan program Ngosrek yang digagas oleh Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein).
"Menjaga kebersihan, memang menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD, karena bersifat antisipatif," kata dia.
Tugas pemerintah sendiri, kata dia, selain mendorong bersih-bersih juga turut mendorong penerapan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. Misalnya, dengan tidak membiarkan terlalu lama adanya genangan pada semua benda yang bisa menampung air sementara.
Seperti, bak mandi atau tempat-tempat penampung air lainnya. Selain itu, tempat tersebut juga harus secara rutin dibersihkan dan ditutup.
Adapun upaya lain untuk mengantisipasi DBD, itu bisa dengan cara menerapkan prilaku 3M+. Yakni, sering-sering menguras bak mandi, membersihkan saluran air dan lingkungan, serta mengubur barang-barang yang tak terpakai plus menghidari gigitan nyamuk.
Misalnya, dengan memakai lotion anti nyamuk jika sedang berada di luar ruangan atau menggunakan kelambu saat tidur. Kemudian tidak membiarkan pakaian bergantung sehingga menyebabkan jadi sarang nyamuk. ***