Senin, 22 Desember 2025

Antisipasi Bencana, BPBD Kota Sukabumi Perkuat Monitoring dan Edukasi Warga

- Jumat, 1 Agustus 2025 | 14:45 WIB
BPBD Kota Sukabumi saat membersihkan sampah di aliran sungai yang menjadi penyebab banjir di Karangtengah, Kota Sukabumi.  (UM)
BPBD Kota Sukabumi saat membersihkan sampah di aliran sungai yang menjadi penyebab banjir di Karangtengah, Kota Sukabumi. (UM)


METROPOLITAN.ID - Menghadapi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Sukabumi meningkatkan intensitas pemantauan di sejumlah wilayah rawan.

‎Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan, pemantauan wilayah rawan merupakan bagian dari strategi mitigasi yang berfokus pada pencegahan bencana.

‎"Kami melakukan monitoring berkala di titik-titik yang memiliki risiko tinggi seperti lereng rawan longsor dan wilayah aliran sungai," ujar Novian, Jumat, 1 Agustus 2025.

‎Tim BPBD juga diterjunkan langsung ke lapangan untuk mengevaluasi kondisi infrastruktur, kemiringan lereng, serta sistem drainase sebagai bahan evaluasi dan mitigasi.

‎Data yang dikumpulkan akan dijadikan dasar rekomendasi teknis kepada pemerintah daerah dalam penanganan dini potensi bencana.

‎"Selain pemetaan, BPBD juga menyasar pendekatan kultural melalui edukasi kepada masyarakat," ungkapnya.

‎Menurutnya, sosialisasi digelar di berbagai kelurahan rawan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan membangun kesadaran warga terhadap tanda-tanda awal bencana.

‎"Kami dorong masyarakat agar tidak hanya menjadi objek, tapi juga subjek dalam pengurangan risiko bencana," sambung Novian.

‎Ia menekankan pentingnya laporan warga terkait gejala-gejala alam yang mencurigakan, seperti retakan tanah atau naiknya permukaan air sungai secara tiba-tiba.

‎Berdasarkan sebaran lokasi, sepanjang Juli 2025, BPBD telah menjangkau lebih dari 12 titik pemantauan di enam kecamatan.

‎Kawasan seperti Cikundul, Subangjaya, dan Karang Tengah tercatat sebagai daerah prioritas karena karakteristik geografisnya yang rentan.

‎Sejumlah temuan penting mencakup tumpukan sedimentasi di sungai permukiman serta rusaknya saluran pembuangan air.

‎BPBD merekomendasikan langkah teknis seperti pengerukan dan pembenahan infrastruktur drainase untuk menekan risiko banjir.

‎Tak hanya itu, pembentukan tim siaga bencana tingkat kelurahan juga sedang digalakkan.

Tim ini akan dilatih untuk tanggap darurat secara mandiri sebelum bantuan dari instansi teknis datang.

‎"Ini bagian dari upaya kami memperkuat ketahanan lokal," pungkas Novian. (UM)***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X