Minggu, 21 Desember 2025

Ramai Dugaan Penipuan Nasabah Prioritas Bank Sinarmas oleh Oknum Pegawai, Kerugian Capai Rp8 Miliar

- Senin, 4 Agustus 2025 | 09:26 WIB
Ilustrasi penipuan. (Freepik)
Ilustrasi penipuan. (Freepik)


METROPOLITAN.ID
– Kasus dugaan penipuan lima orang nasabah prioritas Bank Sinarmas cabang Pasar Anyar, Kota Bogor oleh salah seorang oknum pegawai ramai menjadi sorotan.

Informasi yang dihimpun, lima nasabah prioritas tersebut berstatus lansia, yakni OI, BT, MR, TJ dan NI dan diduga ditipu oknum pegawai berinsial SPL, yang disebut menduduki jabatan relationship manager.

Kerugian akibat kasus dugaan penipuan tersebut mencapai Rp8 miliar.

Salah satu sumber menyebut bahwa oknum pegawai tersebut awalnya telah diberi kepercayaan oleh para korban.

Namun, oknum tersebut justru memanfaatkan kepercayaan itu untuk kepentingan pribadi.

"Dia bukannya melayani sesuai dengan tugas yang diberikan oleh bank, malah memperdaya para lansia tersebut. Oknum ini telah menyalahgunakan wewenangnya, dalam menjaga kepercayaan nasabah, dan tentu saja tidak sesuai dengan ketentuan bank tempat dia bekerja," ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, berbekal kepercayaan para korban, terduga pelaku mengetahui data-data yang seharusnya menjadi rahasia nasabah.

Data tersebut di antaranya informasi tentang kartu atm, buku tabungan, isi saldo, produk investasi, hingga deposito,

"Kerahasiaan data nasabah diketahui betul oleh oknum petugas bank tersebut, karena nasabah tersebut sangat percaya kepada mulut manis dan tipu daya oknum," ungkapnya.

Dalam melancarkan aksinya, terduga pelaku diduga mengelabui nasabah dengan penukaran poin hadiah yang ternyata hanya akal-akalan untuk mendapat PIN mobile banking korban.

Setelah gadget korban berpindah tangan ke oknum pegawai tersebut, ia mengaku membutuhkan akses pilihan menu di-setting dengan kilah untuk tujuan menebus bonus voucher, mengaktifkan rekening dormant atau menginstall mobile banking.

"Dengan memanfaatkan kelengahan dan kepercayaan nasabah yang umumnya berusia lanjut, terjadilah proses transfer dana yang tidak diketahui oleh nasabah," tandasnya.

Namun hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi ke terduga pelaku belum membuahkan hasil.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X