METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota Sukabumi secara resmi meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi anak usia sekolah, Senin, 4 Juli 2025.
Peluncuran Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini ditandai dengan kunjungan ke tiga sekolah, yakni SMAN 4 Kota Sukabumi, SMPN 2 Kota Sukabumi, dan SDN Dewi Sartika CBM, sebagai lokasi pelaksanaan perdana program tersebut.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengatakan, PKG merupakan bagian dari program nasional yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sejak dini.
"Program ini sejalan dengan misi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Delapan Misi Asta Cita Presiden terpilih 2024–2029," ujar Ayep Zaki.
Ia berharap program ini menjadi sebuah langkah awal membangun budaya deteksi dini di lingkungan pendidikan.
"Ini merupakan sebuah lompatan positif untuk mendeteksi dini kesehatan anak-anak kita agar tumbuhkembang secara normal," sambungnya.
Ayep Zaki juga menekankan pentingnya menjaga tiga aspek kesehatan secara utuh, yakni sehatul jasad (fisik), sehatul qolbu (mental), dan sehatul aql (intelektual).
Baginya, kesehatan bukan hanya urusan fisik semata, tetapi juga menyangkut kondisi hati dan akal serta mental spritual.
Ayep Zaki juga mengajak seluruh elemen, mulai dari guru, orang tua, hingga masyarakat luas, untuk mendukung keberhasilan program ini.
"Membangun generasi unggul dimulai dari menjaga kesehatan, yang merupakan kunci dalam mengentaskan kemiskinan dan kebodohan serta membangun daya saing global," tandasnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Galih Marelia Anggraeni menjelaskan, PKG bertujuan mengidentifikasi risiko kesehatan, mendeteksi kondisi pra-penyakit, serta menangani masalah secara dini sebelum berkembang menjadi penyakit kronis.
Menurutnya, langkah preventif jauh lebih efisien dan berdampak jangka panjang dibandingkan penanganan saat kondisi sudah berat.
PKG menyasar lima kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Namun dalam pelaksanaan perdana ini, fokus ditujukan pada kelompok anak usia sekolah 7–17 tahun.
"Pemeriksaan dilakukan secara serentak di sekolah-sekolah terpilih dengan melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas wilayah masing-masing," terangnya. (UM)***