METROPOLITAN.ID - Tembok Penahan Tanah (TPT) di aliran Sungai Ciseureuh, Jalan KH Ahmad Sanusi, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, ambruk pada Senin, 11 Agustus 2025.
Kejadian ini memicu kekhawatiran warga akan potensi banjir akibat terhambatnya aliran sungai.
Merespons laporan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menerjunkan tim reaksi cepat untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menyebut penyumbatan aliran sungai disebabkan material longsoran TPT, tumpukan sampah rumah tangga, dan sebatang pohon besar yang tumbang melintang di badan sungai.
“Tim kami menemukan tumpukan sampah dan pohon besar yang menghalangi laju air. Jika tidak segera dibersihkan, kondisi ini berisiko memperparah kerusakan dan memicu luapan air ke permukiman,” ujar Novian, Selasa, 12 Agustus 2025.
Sekitar 10 personel BPBD dikerahkan untuk membersihkan sumbatan secara manual karena medan sempit tidak memungkinkan penggunaan alat berat. Fokus awal adalah mengangkat pohon tumbang dan membersihkan sampah agar aliran air kembali lancar.
Novian menegaskan, langkah ini hanya bersifat sementara. BPBD akan berkoordinasi secara intensif dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk merancang perbaikan permanen TPT.
"Semua dilakukan demi mencegah kerusakan meluas dan menjamin keselamatan warga yang terdampak ambrolnya TPT itu," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena perilaku tersebut menjadi salah satu pemicu utama kerusakan infrastruktur sumber daya air dan risiko banjir.
Dengan respons cepat ini, BPBD berharap potensi bahaya dapat diminimalkan, sekaligus memastikan keamanan dan ketenangan warga di sekitar aliran Sungai Ciseureuh. (um)
