Minggu, 21 Desember 2025

BEM Universitas Indonesia Ontrog Gedung DPR, Tagih Tuntutan 17+8

- Selasa, 9 September 2025 | 12:20 WIB
Diallo Hujanbiru, Kepala Departemen Kajian Strategis BEM Universitas Indonesia.  (Ali Metropolitan)
Diallo Hujanbiru, Kepala Departemen Kajian Strategis BEM Universitas Indonesia. (Ali Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Semangat perjuangan mahasiswa kembali mengemuka. Setelah gelombang unjuk rasa besar-besaran pada Agustus lalu yang menggema di berbagai daerah, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia kembali menggelar aksi lanjutan.

Rencananya, sekitar 500 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia bersiap menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR RI, Selasa, 9 September 2025.

‎Pantauan di lokasi Selasa 9 September 2025, sejak pukul 10:00 WIB mahasiswa mulai berdatangan ke lapangan FISIP UI, Depok, yang menjadi titik kumpul sebelum bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.

Aksi kali ini mengusung tema #RakyatTagihJanji sebagai bentuk penegasan sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah.

‎Suasana di lokasi tampak semakin ramai. Sejumlah spanduk bertuliskan seruan lantang, seperti 'Melawan Penindasan', terbentang di antara massa.

Sementara itu, logistik berupa air mineral dan perlengkapan aksi diangkut menggunakan mobil bak terbuka untuk mendukung kebutuhan demonstran.

‎Enam armada bus juga telah disiapkan di halaman kampus untuk mengantar massa aksi menuju Senayan. Hingga pukul 10:45 WIB, tercatat sekitar 25 mahasiswa telah berkumpul di titik kumpul, dan jumlah itu diperkirakan terus bertambah menjelang keberangkatan.

‎Sementara itu, ‎massa aksi dijadwalkan berangkat dari Lapangan FISIP UI sekitar pukul 11.30 WIB setelah melakukan briefing bersama.

‎Aksi bertajuk #RakyatTagihJanji ini merupakan tindak lanjut dari gelombang unjuk rasa sebelumnya dengan membawa 17+8 tuntutan masyarakat.

‎Mahasiswa menilai banyak dari poin tersebut belum dipenuhi pemerintah meski waktu yang diberikan sudah cukup panjang.

‎“Kami sudah melakukan kajian mendalam terhadap tuntutan itu. Mana yang sudah dijalankan dan mana yang masih jauh dari kata cukup. Kalau ada anggota dewan atau pemangku kepentingan yang ingin bertemu, kami siap menjelaskan,” kata Diallo Hujanbiru, Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI.

‎Menurutnya, hanya sekitar tiga hingga empat poin tuntutan yang sudah terpenuhi, sementara 14 lainnya masih menggantung.

‎Beberapa di antaranya terkait investigasi kasus hingga pelayanan publik yang dinilai belum maksimal.

‎Aksi ini dikoordinir penuh oleh BEM UI dengan dukungan organisasi dan elemen pergerakan mahasiswa lainnya. Kehadiran peserta disebut bersifat sukarela meski sebagian besar masih memiliki kewajiban kuliah.

‎“Turun ke jalan adalah bagian dari kultur perjuangan mahasiswa. Kami ingin menagih janji negara kepada rakyat Indonesia,” tegasnya.

Bagi BEM UI, aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan kelanjutan dari gelombang perlawanan mahasiswa yang bulan lalu sempat mengguncang kota-kota besar di Indonesia. (Ali)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X