METROPOLITAN.ID - Pernyataan anggota DPRD Gorontalo dari Fraksi PDIP, Wahyudin Moridu, berujung pada sanksi tegas dari partai tempatnya bernaung.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP bertindak cepat dan tegas menanggapi kontroversi yang melibatkan kadernya dengan melakukan pemecatan.
Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Gorontalo, La Ode Haimudin, langkah ini merupakan bentuk ketegasan partai untuk menjaga nama baik dan kehormatan partai.
Keputusan ini juga dijadikan sebagai teguran keras bagi seluruh kader lainnya, khususnya di Provinsi Gorontalo.
Baca Juga: Jembatan Rekonsiliasi, Wali Kota Arlan Tunjukkan Kepemimpinan Empati demi Pembangunan Prabumulih
"Kader partai tidak dibenarkan melakukan kegiatan-kegiatan atau perilaku yang merugikan nama baik dan kepentingan partai," ujar La Ode Haimudin.
Diberitakan metropolitan.id sebelumnya, nama Wahyudin Moridu mulai menjadi perbincangan setelah video berdurasi 1 menit 5 detik viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, ia disebut sedang bersama selingkuhannya dalam perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, yang paling mengundang kecaman adalah pernyataannya yang ingin merampok uang negara.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 22 September 2025: Naik, Turun, atau Stabil?
"Kita rampok saja uang negara ini. Kita habiskan sampai habis, biar negeri ini makin miskin," ujarnya dalam video.
Banyak warganet menilai bahwa pernyataan tersebut menunjukkan cara pandang seorang pejabat yang meremehkan amanah rakyat dan menganggap uang negara sebagai milik pribadi.
Meskipun Wahyudin Moridu kemudian didampingi istrinya telah menyampaikan permohonan maaf, mengaku bahwa video itu dibuat dalam kondisi mabuk
Membongkar Pundi-pundi Gaji Anggota DPRD
Baca Juga: Wali Kota Prabumulih Arlan Minta Maaf dan Fokus Pembangunan Pasca Kontroversi SMPN 1