METROPOLITAN.ID - Setelah aksi unjuk rasa yang memperingati Hari Tani Nasional, situasi di Jakarta pada Kamis pagi, 25 September 2025, terpantau kembali normal.
Sebelumnya, Perkumpulan Petani UBI Kayu Indonesia (PPUKI) dan Serikat Petani Indonesia (SPI), menggelar unjuk rasa di beberapa titik strategis.
Massa aksi memusatkan diri di Kawasan Patung Kuda Kencana, yang terletak dekat dengan Istana Negara, serta berlanjut ke depan Gedung DPR/MPR RI, Kawasan Monas, dan beberapa kantor kementerian terkait.
Para petani menggunakan dua mobil komando untuk menyampaikan orasi mereka, serta membawa berbagai bendera aliansi dan spanduk yang berisi tuntutan.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 25 September 2025 Naik: Galeri24, Antam, UBS Jadi Berapa?
Aksi unjuk rasa ini adalah wadah bagi para petani untuk meluapkan kegundahan mereka terkait kondisi hidup yang semakin terjepit.
Salah satu tuntutan utama yang disuarakan adalah jatuhnya harga singkong atau ubi kayu yang menurun drastis.
Bagi petani di sejumlah wilayah, ubi kayu adalah komoditas penting yang menjadi sumber pendapatan utama.
Anjloknya harga ini membuat mereka mengalami kerugian besar dan terancam gagal panen karena tidak ada pembeli dengan harga yang layak.
Baca Juga: Menko AHY Sebut Proyek Giant Sea Wall jadi Urgensi Nasional Hadapi Krisis Iklim, Ini Penyebabnya
Selain itu, para petani juga menyuarakan soal ketidakberpihakan pemerintah terhadap petani.
Mereka menyampaikan kekhawatiran tentang mahalnya harga pupuk dan benih, sulitnya akses terhadap modal dan teknologi, serta konflik agraria yang terus berulang.
Mengingat skala aksi yang besar dan melibatkan beberapa titik sentral di Jakarta, pihak kepolisian dan jajaran terkait melakukan persiapan pengamanan secara menyeluruh.
"Kuat pasukan pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah Jakpus sebanyak 8.340 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta.
Baca Juga: Tak Bisa Andalkan Satu Sektor, Menko AHY Tegaskan Kolaborasi jadi Jalan Hadapi Masa Depan