METROPOLITAN.ID - Suasana pemilihan Ketua RT 08 di klaster New Anggrek 2, Grand Depok City (GDC), benar-benar lain dari biasanya.
Mekanisme pemilihan ini tak ubahnya 'Pilkada Mini' yang menghebohkan, lengkap dengan kampanye door to door dan pesta rakyat yang meriah.
Seminggu penuh sebelum hari pencoblosan, warga klaster disuguhi pemandangan tak biasa, para calon Ketua RT bersemangat berkeliling dan berkampanye langsung ke rumah-rumah, mirip seperti pemilihan kepala daerah pada umumnya.
Pemilihan ini menjadi yang perdana sejak klaster New Anggrek 2 berdiri. Ilham Permana, Ketua Koordinator Pemilihan Ketua RT 08/10, menjelaskan bahwa mekanisme unik ini sengaja diterapkan untuk memastikan proses yang sangat demokratis namun tetap efisien.
"Hari ini kita ada pemilihan RT perdana di Cluster New Anggrek 2. Totalnya ada sekitar 400 pemilih (kepala keluarga), dan setiap rumah punya satu suara," ujar Ilham kepada wartawan, Minggu 02 November 2025.
Prosesnya pun dimulai dari bawah. Panitia lebih dulu membuka kesempatan bagi warga untuk menjaring dan menunjuk siapa yang mereka anggap layak menjadi pemimpin.
"Dari hasil itu muncul lima nama dengan suara tertinggi," ungkap Ilham.
Setelah lima nama teratas menyatakan bersedia, mereka resmi bersaing dalam bursa lima calon Ketua RT.
"Karena ini perdana, kita ingin prosesnya transparan dan bisa diterima semua pihak. Mekanisme ini justru menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan pemimpinnya," tambahnya.
Hari pencoblosan disulap menjadi ajang silaturahmi dan pesta rakyat. Untuk menarik antusiasme warga, panitia pelaksana tak tanggung-tanggung menyediakan beragam kegiatan hiburan, mulai dari pertandingan tenis meja, alunan musik dari organ tunggal, hingga bazar UMKM komplek yang menyediakan aneka jajanan dan produk lokal.
Suasana pemilihan berlangsung meriah. Warga datang silih berganti untuk memberikan hak suaranya. Meskipun hanya setingkat RT, semangat demokrasi yang ditunjukkan tak kalah dengan pemilihan skala besar.
Inisiator pemilihan, Rizka, bersyukur pesta demokrasi kecil ini berjalan sukses dan mendapatkan partisipasi yang tinggi.
"Alhamdulillah pesta demokrasi berjalan dengan baik, sekitar 240 warga memberikan hak suaranya. Total warga ada 398, jadi yang menggunakan hak pilih sekitar 60 persen," kata Rizka.
Dari persaingan lima calon, pesta demokrasi ini melahirkan pemimpin baru.
