METROPOLITAN.ID - Kondisi kawasan Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor selalu semrawut setiap harinya. Mulai dari Jalan Dewi Sartika, Jalan MA Salmun maupun Jalan Nyi Raja Permas, selalu krodit dengan PKL dan parkir liar yang memakan badan jalan.
Kondisi jalan di kawasan Pasar Kebon Kembang pun menjadi sempit dan kumuh setiap harinya.
Beberapa kali Pemerintah Kota Bogor melakukan penertiban, namun para PKL dan parkir liar selalu saja datang kembali dan membuat jalan menjadi sempit dan krodit juga semrawut.
Baca Juga: 5 Kota Terbaik di Eropa, Cocok jadi Rekomendasi Bulan Madu
Hal itulah yang mendasari Pemerintah Kota Bogor kini bakal melakukan penataan kawasan Pasar Kebon Kembang atau yang lebih dikenal dengan Pasar Anyar.
Diantaranya membangun fasilitas pedestrian atau trotoar untuk pejalan kaki dan perbaikan saluran drainase.
Tak tanggung-tanggung, pagu anggaran yang dialokasikan dari APBD Kota Bogor tahun 2023 ini pun mencapai Rp10 miliar.
Menilik laman eproc.kotabogor.go.id, tender dengan nama pekerjaan Pembangunan Lanjutan Trotoar Jalan Dewi Sartika dengan Pengguna Anggaran (PA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah selesai.
Tender dimenangkan PT Putra Bangsa Inovasi dengan nilai kontrak Rp8,6 miliar.
Kondisi Pasar Kebon Kembang yang semrawut juga diakui Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca Juga: Debut Lawan Bali United, Bojan Hodak Gagal Bawa Kemenangan buat Persib Bandung
Bahkan, selama dua periode ia menjabat atau sekitar 10 tahun, kondisi Pasar Kebon Kembang disebutnya 'selalu begini-begini saja'.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyempatkan diri mengecek langsung proses penataan sambil melakukan sosialisasi kepada para pedagang.