METROPOLITAN.ID - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menargetkan jumlah pelanggan pada 2026 nanti sebanyak 220 ribu pelanggan.
Pada 2022, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tercatat mempunyai pelanggan sebanyak 172.552 pelanggan.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan.
Rino Indira menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, Perumda Tirta Pakuan akan melakukan perbaikan untuk meningkatkan pelayanan di tahun-tahun berikutnya.
“Perumda Tirta Pakuan Bogor juga telah melakukan berbagai langkah nyata untuk meningkatkan pelayanan. Salah satunya meluncurkan command center beberapa waktu lalu,” kata Rino Indira, belum lama ini.
Rino Indira menjelaskan, ruangan command center difungsikan untuk memonitor berbagai informasi.
Baca Juga: Bima Arya Minta Pj Wali Kota Nanti Bisa Bangun Suasana Sejuk di Kota Bogor
Dengan menggunakan fasilitas berbasis teknologi informasi, pemberitahuan penugasan pada setiap divisi dapat dilakukan dengan lebih efisien. Sehingga pelayanan kepada masyarakat juga dapat lebih optimal.
“Perumda Tirta Pakuan sudah mempersiapkan infrastruktur baru, yaitu Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Unitex kapasitas 50 liter per detik,” ujar dia.
Rino Indira menyebut bahwa SPAM akan digunakan untuk melayani kebutuhan air bersih bagi pelanggan di zona satu. Peningkatan kapasitas diharapkan dapat memenuhi kebutuhan untuk lebih banyak pelanggan.
Baca Juga: Main di Liga Belgia, Marselino Ferdinan Kini Lebih Berotot! Ternyata Ini Rahasianya
Sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang memenuhi tidak hanya kualitas dan kuantitas, tetapi juga memiliki kontinuitas. Tirta Pakuan juga melakukan upaya pemeliharaan untuk memastikan ketersediaan air bersih di masa depan.
“Sistem pelayanan air minum di kota Bogor sudah ada sejak 1918 di masa pemerintah Belanda. Saat itu penyediaan air memanfaatkan sumber mata air untuk Istana Bogor. Tirta Pakuan telah menjadi salah satu perusahaan air minum dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia, yakni mencapai 2.648 liter per detik,” tutup Rino Indira Gusniawan.***