metro-bogor

Diduga Sembunyikan Ambulans Untuk Rujukan Pasien, Ini Penjelasan Direktur RSUD Leuwiliang

Minggu, 12 November 2023 | 11:28 WIB
Tangkapan layar sejumlah keluarga pasien kecewa atas dugaan penyembunyian ambulans hingga terjadi adu mulut dengan pihak RSUD Leuwiliang. (X/Twitter)

 

METROPOLITAN.ID - Beredar video di sosial media X atau Twitter terkait tindakan pihak RSUD Leuwiliang yang diduga menyembunyikan ambulans untuk membawa pasien korban kecelakaan lalu lintas yang hendak dirujuk pada Kamis, 9 November 2023.

Pantauan Metropolitan.id terlihat dari video berdurasi 01.33 menit yang diposting @bogorfess_ memperlihatkan rasa kekecewaan dari keluarga pasien atas dugaan penyembunyian ambulans hingga terjadi adu mulut dengan pihak RSUD Leuwiliang.

"Menurut keterangan ada pasien koma butuh ambulans, tapi ambulansnya disembunyikan, akhirnya ketahuan ambulansnya ada di gudang RSUD Leuwiliang Bogor," tulis caption pada postingan tersebut.

Baca Juga: Panwascam Cijeruk Tertibkan Ratusan APS Peserta Pemilu 2024, Ini Alasannya!

Setelah dikonfirmasi Direktur RSUD Leuwiliang Vitrie Winastri membantah hal tersebut dan memberi penjelasan terkait tuduhan tersebut.

"Pasien datang pada hari Kamis 9 November 2023 sekitar pukul 18.15 WIB diantar oleh satu orang temannya pasca kecelakaan lalu lintas," kata Vitrie pada Minggu, 12 November 2023.

Vitrie juga menjelaskan kondisi korban serta penanganan awal yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasien yang dimaksud.

Baca Juga: Bey Machmudin Ziarah ke Makam 2 Pahlawan Nasional Usai Pimpin Upacara di Sumedang

Ia juga membantah terkait informasi yang beredar terkait kondisi pasien.

"Pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri," jelansya.

Lanjut dokter memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa kondisi pasien dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi dengan petugas.

Baca Juga: Dukung Anti Korupsi, Ketua DPRD Kota Bekasi HM Saifuddaulah Ikuti Pelatihan dari KPK

Kemudian dijelaskan bahwa pasien dapat dirawat di RSUD Leuwiliang untuk kondisi patah kakinya, dan jika setelah pemeriksaan lanjutan dibutuhkan dokter spesialis syaraf, maka akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah syaraf.

Karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah syaraf.

Halaman:

Tags

Terkini