metropolitan-network

Pencarian Korban Longsor dan Banjir Sukabumi Terus Dilakukan

Sabtu, 8 Maret 2025 | 20:30 WIB
Dampak bencana longsor dan banjir yang menerjang Kabupaten Sukabumi pada Kamis, 6 Maret 2025. (jabarprov.go.id)

METROPOLITAN.ID - Usai bencana longsor dan banjir yang menerjang Kabupaten Sukabumi pada Kamis, 6 Maret 2025, tim gabungan dari BPBD Jawa Barat, BPBD Kabupaten Sukabumi, serta aparat setempat terus melakukan upaya penanganan dan pencarian korban.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan mengatakan, bahwa pada hari ini, Jumat, 3 Maret 2025 tim berhasil menemukan dua orang korban dalam kondisi meninggal dunia.

Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang. Sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.

"Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu," ujar Anne, Jumat, 7 Maret 2025.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun, bencana longsor dan banjir Sukabumi yang dipicu hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah.

Rinciannya, lima unit rumah rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam.

Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak longsor dan banjir Sukabumi.

Longsor dan banjir Sukabumi ini juga berdampak pada 149 kepala keluarga (KK) atau 264 jiwa.

Selanjutnya, sebanyak 146 kepala keluarga atau 304 jiwa mengungsi dan tiga KK atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam.

Sementara itu, kerugian material akibat longsor dan banjir Sukabumi masih dalam proses penghitungan.

Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.

BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.***

Tags

Terkini