metropolitan-network

Kejahatan Digital Jadi Ancaman Serius Generasi Muda

Sabtu, 26 April 2025 | 19:10 WIB
Maraknya kasus kejahatan digital ini bisa menjadi salah satu ancaman besar bagi generasi muda di Indonesia

METROPOLITAN.ID - Maraknya jeratan scammer judi online atau judol dan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO menjadi ancaman serius terhadap pekerja migran Indonesia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Buruh Migran Nusantara Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (F-Buminu Sarbumusi) Ali Nurdin Abdurrahman mengatakan, kejahatan digital yang melibatkan banyak negara menjadi ancaman serius.

Baca Juga: Sampah Berserakan di Pantai Palangpang Geopark Ciletuh, Ini yang Dilakukan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Taopik Guntur

Situasi ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, melainkan hancurnya martabat anak bangsa.

“Hari ini kita telah menyaksikan wajah kelam dari apa yang kami sebut sebagai ‘digitalisasi neraka’. Bukan hanya data yang dicuri tapi juga dignity atau harga diri anak bangsa yang telah dihancurkan,” kata Ali dalam Dialog Nasional bertajuk Transformasi Digital: Jeratan Scammer Judi Online Lintas Negara dan Upaya Penyelamatan PMI/WNI Bermasalah sebagai Korban TPPO Dari Luar Negeri, yang digelar di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 24 April 2025.

Menurutnya akar persoalan tentang situasi ini lebih dikarenakan buruknya iklim kerja dalam negeri.

Ada proses perekrutan tidak transparan dan aspek pengupahan menjadi pemicu masyarakat tergiur iming-iming kerja di luar negeri.

Baca Juga: AC Milan Terlalu Tangguh untuk Inter Milan di Musim 2024-2025, Ini 5 Hasil Derby Della Madonnina

“Tentu situasi ini melahirkan kecemasan dan harus ada tanggung jawab semua pihak. Sebab jeratan kejahatan digital lintas negara telah menjebak pemuda Indonesia. Mereka telah menjadi korban scam serta judi online misalnya di Myanmar, Kamboja, maupun di Thailand,” tegasnya.

Menurut Ali, para korban tidak hanya mengalami eksploitasi, melainkan disekap, disiksa, bahkan ada yang organ tubuhnya dijual. Kejahatan semacam ini menurutnya sudah bersifat sistemik dan membutuhkan perlawanan kolektif lintas sektor.

“Tentu kami Federasi Buruh Migran Nusantara Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama meyakini kejahatan sistemik ini harus dilawan secara berjamaah, secara sistematis. Maka dalam forum ini kami mengajak berbagai elemen untuk tidak tinggal diam,” pungkasnya.

 

 

 

Halaman:

Tags

Terkini