METROPOLITAN.ID - Universitas Jakarta Global University (JGU) terus memperluas cakrawala mahasiswanya lewat program unggulan bertaraf internasional.
Salah satunya melalui Global Leadership Program (GLP), program pembelajaran singkat yang dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa pada dinamika budaya, pendidikan, dan kolaborasi lintas negara.
Mereka yang mengikuti program itu berasal dari Program Studi (Prodi) Farmasi yang digelar di China Pharmaceutical University (CPU), Nanjing, Tiongkok.
Kegiatan ini berlangsung selama dua pekan dan dikemas dalam format summer camp, dengan fokus utama pada pengobatan tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine/TCM).
“Mahasiswa yang mengikuti GLP tidak hanya mengikuti kelas akademik, tetapi juga terlibat dalam kunjungan institusi, kegiatan sosial, budaya, serta proyek kolaboratif bersama mahasiswa dari berbagai negara,” kata Nurul Aslamiah Istiqomah, Koordinator International Office JGU, Selasa 29 Juli 2025.
Menurut Nurul, program ini ditujukan bagi mahasiswa yang belum berkesempatan mengikuti mobilitas jangka panjang. Meski singkat, pengalaman yang diperoleh dinilai mampu meningkatkan kompetensi global serta mempererat pemahaman lintas budaya.
Selama program berlangsung, puluhan mahasiswa mendapat materi intensif terkait TCM, mulai dari teori dasar, pengobatan herbal, akupunktur, moksibusi, hingga teknik pijat tradisional Tui Na. Tidak hanya itu, mereka juga mengikuti kelas bahasa Mandarin, seni bela diri Tai Chi, serta berbagai pelatihan budaya lainnya.
“Pengajaran dilakukan langsung oleh dosen dan praktisi dari CPU. Mahasiswa juga mempelajari riset terkait simplicia, studi farmakologi, serta proses pembuatan obat herbal melalui pendekatan interaktif dan kolaboratif lintas negara,” jelas Nurul.
Ia menambahkan, suasana belajar yang global mendorong mahasiswa untuk aktif berdiskusi dan bekerja dalam tim internasional. Hal ini, kata dia, menjadi bekal penting bagi pengembangan wawasan dan jejaring internasional mahasiswa JGU.
“Program ini bukan hanya memperkaya sisi akademik, tetapi juga membuka cakrawala mahasiswa terhadap budaya dan sejarah Tiongkok. Sebuah pengalaman yang berharga bagi masa depan mereka di dunia global,” pungkasnya. (Ali)