METROPOLITAN.ID - Ratusan buruh Pabrik Poly Medical Hospital Equipment yang bergerak di bidang alat kesehatan menggelar aksi demo di tempatnya bekerja di wilayah RT 01/01, Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Dalam aksi yang diwarnai bakar bakan itu, para pendemo menuntut pihak perusahaan dapat membayarkan upah atau gaji yang belum dibayarkan selama lebih dari 8 bulan terakhir.
Berdasarkan pantauan di lokasi, massa mulai berkumpul di depan pintu gerbang pabrik sejak pukul 10:30 WIB. Mereka membawa spanduk tuntutan dan membakar ban sebagai bentuk protes.
"Kami menuntut hak kami. Upah kami dicicil seminggu sekali, bahkan kadang tidak dibayar sama sekali. Sudah sering mediasi, tapi tidak ada hasil," ujar Doni, salah satu perwakilan buruh.
Menurut Doni, besaran tunggakan gaji bervariasi, mulai dari Rp10 juta hingga Rp20 juta per orang. Para buruh mengaku sudah berulang kali mengadu ke Dinas Tenaga Kerja Kota Depok maupun Provinsi Jawa Barat, namun belum menemukan solusi.
"Senin lalu sudah ada mediasi dengan Disnaker Provinsi, tapi mereka hanya bisa jadi penengah, tidak bisa membuat keputusan. Karena tidak ada titik temu, kami putuskan turun aksi hari ini," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan manajemen Poly Medical, Aziz Sidiq mengakui adanya keterlambatan pembayaran gaji. Ia menyebut kondisi keuangan perusahaan saat ini sedang tidak stabil.
"Kami tetap berusaha memenuhi kewajiban kepada para pekerja. Tapi memang kondisi keuangan perusahaan sedang sulit," ujarnya singkat.
Diketahui, pabrik yang memproduksi alat-alat kesehatan tersebut disinyalir telah menunda pembayaran upah kepada para buruh, yang mayoritas telah bekerja lebih dari sepuluh tahun. Para buruh juga menuntut kejelasan status kerja mereka di perusahaan tersebut. (Ali)
Keterangan: Buruh Pabrik Poly Medical Hospital Equipment menggelar unjuk rasa
Foto: Ali/metropolitan.id