metropolitan-network

Ponpes Al-Fath Pelopori Santri Global, Kirim Dakwah dan Tenaga Kerja Profesional ke 5 Negara

Kamis, 7 Agustus 2025 | 11:10 WIB
Foto bersama dalam acara pelepasan ratusan santri ke lima negara. (UM Metropolitan)


METROPOLITAN.ID - Pondok Pesantren Modern Dzikir Al-Fath Sukabumi kian menegaskan kiprahnya sebagai pelopor pesantren kontributif berskala global. Melalui integrasi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi, pesantren ini kini menjadi rujukan nasional.

‎Puncaknya ditandai dengan prosesi pelepasan ratusan santri ke lima negara Arab Saudi, Jepang, Kuwait, Turki, dan Dubai untuk menjalankan misi dakwah sekaligus bekerja secara resmi di luar negeri.

‎Acara ini berlangsung di Aula Syeikh Quro pada Rabu, 6 Juli 2025 yang turut disaksikan langsung oleh Kasubdit Pendidikan Muadalah dan Diniyah Formal Kementerian Agama RI, Dr. Endi Suhendi, MA.

‎Pimpinan Ponpes, KH. Muhammad Fajar Laksana, menjelaskan bahwa seluruh santri telah mengikuti pelatihan intensif, termasuk penguasaan bahasa asing, keterampilan kerja, serta pendalaman ilmu agama.

‎Mereka kata Fajar akan ditempatkan di lokasi strategis, termasuk Masjidil Haram, sebagai representasi dakwah dan citra positif bangsa Indonesia.

‎“Ini bukan semata soal ekonomi, tetapi bagian dari misi dakwah dan diplomasi budaya Islam wasathiyah Islam yang damai, inklusif, dan berkeadaban,” tegas KH. Fajar.

‎Ia menambahkan, Dzikir Al-Fath ingin mencetak santri sebagai kader ulama sekaligus pemimpin global yang siap bersaing dan membawa manfaat bagi umat.

‎Program internasional ini merupakan hasil kemitraan strategis pesantren dengan lembaga penyalur tenaga kerja profesional berbasis keislaman.

‎Dzikir Al-Fath tercatat sebagai salah satu pelopor dari lingkungan pesantren dalam pengiriman tenaga kerja terlatih ke luar negeri.

‎Di dalam negeri, pesantren ini juga aktif mengirim dai ke daerah pelosok dan kawasan minoritas seperti Pulau Buru di Maluku.

‎Di sana dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai unit usaha produktif seperti konveksi, pertanian, peternakan, hingga industri kreatif yang dikelola langsung oleh para santri sebagai fondasi kemandirian ekonomi.

‎Dr. Endi Suhendi menyatakan bahwa Dzikir Al-Fath layak menjadi role model nasional dalam transformasi pesantren modern.

‎Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen memperkuat pesantren-pesantren progresif melalui berbagai dukungan, termasuk beasiswa, program inkubasi bisnis, dan pengakuan pendidikan pesantren yang setara dengan pendidikan formal.

‎“Pesantren hari ini bukan hanya penjaga moral, tetapi bagian dari solusi strategis menghadapi tantangan sosial dan ekonomi bangsa,” ujarnya. (UM)

Tags

Terkini