metropolitan-network

Pemkot Sukabumi Bakal Bangun 7 Gapura Ikonik di Perbatasan Kota, Usung Konsep Pohon Pakujajar

Jumat, 8 Agustus 2025 | 08:21 WIB
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki didampingi Kepala DPUTR Kota Sukabumi, meninjau langsung proses pembangunan Tugu Batas Kota. (SZ Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus berupaya menunjukkan komitmennya dalam memperkuat identitas kota, sekaligus memperindah tampilan wilayah perbatasan.

Kali ini upaya yang dilakukan dengan rencana membangun tujuh unit gapura ikonik di beberapa titik strategis perbatasan kota.

Hal itu diketahui usai Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki melakukan peninjauan langsung ke Tugu Batas Kota yang berada di kawasan Jalan Lingkar Selatan pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Dalam keterangannya, Ayep Zaki menyampaikan bahwa pembangunan gapura ini bukan hanya soal keindahan visual, melainkan juga merupakan wujud nyata dari pelestarian identitas budaya lokal.

“Gapura yang akan kita bangun tidak sekadar ornamen kota. Ini adalah simbol. Kita akan mengusung konsep lokal khas Sukabumi dengan mengadopsi bentuk pohon Pakujajar, atau yang lebih dikenal sebagai pohon pakis. Ini lambang kekokohan, keseimbangan, dan filosofi hidup masyarakat Sukabumi,” kata Ayep Zaki.

Lebih lanjut, Wali Kota Sukabumi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi salah satu prioritas utamanya dalam lima tahun ke depan.

Menurutnya, pembangunan fisik bukan hanya penting dalam meningkatkan mobilitas dan daya saing daerah, tetapi juga harus berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan.

“Infrastruktur yang dibangun hari ini harus tetap relevan dan nyaman digunakan bahkan 10 atau 20 tahun ke depan. Saya tekankan kepada seluruh jajaran teknis agar tidak bermain-main dengan kualitas. Estetika, kekuatan struktur, dan dampak lingkungan harus jadi prioritas,” tegasnya.

Wali Kota Sukabumi juga menyerukan pentingnya kolaborasi antar pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

“Kota ini milik semua. Maka membangun Sukabumi adalah tanggung jawab bersama. Kita harus saling mendukung, menciptakan kolaborasi nyata, dan membangun ritme kerja yang seirama untuk mewujudkan Sukabumi yang layak huni lintas generasi,” ujar Ayep Zaki.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto menjelaskan bahwa pembangunan gapura ikonik ini merupakan jawaban atas kurangnya visualisasi penanda batas wilayah Kota Sukabumi, yang selama ini dianggap kurang representatif.

“Gapura akan dibangun di titik-titik strategis yang merupakan akses masuk utama ke Kota Sukabumi. Ini akan menjadi wajah pertama kota bagi para pendatang. Maka dari itu, desainnya harus kuat, khas, dan merepresentasikan karakter Sukabumi secara modern dan budaya,” kata Sony.

Saat ini, proses desain sedang dalam tahap finalisasi. Pemerintah akan melibatkan arsitek lokal serta budayawan untuk memastikan agar desain gapura tak hanya kokoh secara struktur, tetapi juga memiliki makna filosofis yang dalam.

Program pembangunan gapura ini menjadi bagian integral dari visi besar Ayep Zaki untuk menjadikan Sukabumi sebagai kota yang terus hidup, dinamis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Halaman:

Tags

Terkini