metropolitan-network

Ketua TP PKK Ranty Rachmatilah Ingatkan Orang Tua Bahaya Pergaulan Bebas dan Pernikahan Dini

Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:57 WIB
Foto bersama dalam kegiatan Bimtek dan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Tataliwargi di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Sukabumi. (Ist)

METROPOLITAN.ID - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, kembali menegaskan pentingnya peran orangtua dalam membimbing dan mengawasi anak, khususnya untuk mencegah dampak negatif pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga risiko pernikahan dini.

Pesan tersebut disampaikan Ranty saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Tataliwargi di Kelurahan Cikundul, Senin (11/08/2025).

Kegiatan ini diikuti puluhan kader sebagai upaya memperkuat peran posyandu dalam pembinaan keluarga dan kesehatan masyarakat.

Menurut Ranty, perkembangan teknologi membawa pengaruh besar pada kehidupan generasi muda. Ia mengibaratkan teknologi seperti “pisau bermata dua” yang dapat membawa manfaat besar jika digunakan secara bijak, namun juga berpotensi menimbulkan masalah jika disalahgunakan.

"Orang tua harus terlibat langsung dalam memantau aktivitas media sosial anak, termasuk di platform seperti Facebook dan Instagram. Perilaku kita sebagai orangtua sangat cepat ditiru oleh anak, jadi beri contoh yang baik," ujarnya.

Ranty juga mengajak masyarakat untuk menghindari praktik pernikahan dini yang kerap berujung pada persoalan rumah tangga, termasuk tingginya risiko Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Ia mengingatkan bahwa batas usia ideal menikah adalah minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, sesuai rekomendasi kesehatan dan aturan yang berlaku.

Selain membahas soal pergaulan dan pernikahan dini, Ranty menyoroti permasalahan gizi dan stunting di Kota Sukabumi. Ia menekankan perlunya edukasi berkelanjutan yang mencakup upaya pencegahan (hulu) serta penanganan kasus stunting yang sudah terjadi (hilir).

"Pencegahan sejak dini adalah langkah paling penting untuk menurunkan angka stunting. Kita harus bekerja bersama, mulai dari keluarga, kader posyandu, hingga pemerintah, agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan," pungkasnya. (SZ)

Tags

Terkini