metropolitan-network

Viral! Warga Sukabumi Derita Penyakit Kulit Langka, Seluruh Badan Dipenuhi Benjolan

Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:50 WIB
Kondisi Abdurohman, warga Sukabumi yang menderita penyakit kulit langka saat diperiksa. (Ist)

METROPOLITAN.ID - Jagat maya baru-baru ini dihebohkan dengan kabar seorang warga Kota Sukabumi yang menderita penyakit kulit langka. Benjolan berbagai ukuran memenuhi hampir seluruh tubuhnya, mulai dari kepala hingga kaki.

Pria tersebut diketahui bernama Abdurohman (46), anak dari Hamdan (70), warga Kampung Benteng Kidul, RT 02/02, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Kisahnya menjadi sorotan setelah video dan foto dirinya viral di media sosial (Medsos).

Lurah Benteng, Tri Hastuti, mengaku pihak kelurahan baru mengetahui kondisi warganya tersebut setelah adanya laporan masyarakat.

"Awalnya kami mendapat laporan dari warga, lalu langsung mengecek ke lapangan. Ternyata ada sejumlah permasalahan, termasuk yang bersangkutan tidak memiliki identitas kependudukan karena mengalami disabilitas intelektual," ujar Tri, Rabu 27 Agustus 2025.

Menurut Tri, keterbatasan ekonomi keluarga serta rasa malu Abdurohman atas kondisi fisiknya diduga menjadi alasan mengapa keluarganya tidak terbuka kepada pemerintah setempat.

"Mungkin ada sisi psikologis atau masalah keluarga yang membuat kondisi ini tidak disampaikan. Tapi yang lebih penting sekarang adalah penanganan dan solusi yang bisa diberikan," tegasnya.

Permasalahan administrasi kependudukan Abdurohman kini sudah ditangani. Pihak kelurahan, kata Tri, langsung berkoordinasi dengan dinas terkait.

"Dari Disdukcapil sudah dilakukan perekaman, kemudian BPJS juga sudah bisa diaktifkan kembali. Jadi berbagai permasalahan sedang diurus agar ada kepastian dalam penanganan kesehatan," jelasnya.

Lebih jauh, Tri mengungkapkan bahwa Abdurohman sebenarnya pernah mendapatkan perawatan medis saat masih kecil. Kala itu, ia sempat dibawa ibunya berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Namun, pengobatan terhenti sejak ibunya meninggal dunia sekitar 10 tahun lalu.

"Sejak kecil sudah ada tanda-tanda penyakit. Saat SD di SLB, ibunya sempat membawanya berobat ke RSHS. Namun karena tidak ada perkembangan, pengobatan dihentikan setelah ibunya meninggal. Sejak saat itu, tidak ada lagi penanganan medis," kata Tri.

Adapun penyakit yang diderita Abdurohman, lanjut Tri, berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, merupakan neurofibromatosis, yakni kelainan kulit bersifat genetik.

"Tadi malam kami bersama pihak kecamatan dan puskesmas mendampingi Abdurohman ke UGD. Pagi tadi sudah dilakukan biopsi, hasilnya akan keluar sekitar satu pekan," terangnya.

Meski demikian, pihak medis memastikan bahwa penyakit tersebut tidak bersifat menular.

"Menurut perawat, kondisi ini tidak berbahaya dan bersifat genetis. Penanganannya akan dilakukan sesuai saran dari dokter," pungkas Tri. (sz)

Tags

Terkini