METROPOLITAN.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau Pemprov Jabar diperkirakan kehilangan sekitar Rp2,7 triliun akibat rencana Pemerintah Pusat memangkas anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dalam APBN 2026.
Meski begitu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan roda pembangunan di wilayahnya tidak akan terhenti.
Dedi menegaskan, pihaknya akan meningkatkan pendapatan daerah hingga 50 persen melalui strategi penghematan anggaran secara menyeluruh.
“Birokratnya puasa. Biaya listrik, air, dan penggunaan media digital dipangkas setengahnya. Kegiatan tidak penting nol,” ujarnya di UIII Depok, Rabu 8 Oktober 2025.
Selain itu, anggaran perjalanan dinas juga akan ditekan menjadi hanya 10 persen dari alokasi biasanya.
"Tagline 2026: ASN puasa, rakyat berpesta,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan pemangkasan TKD dilakukan karena keterbatasan fiskal.
Namun, pemerintah pusat membuka peluang pengembalian anggaran apabila kondisi ekonomi nasional membaik. Ia juga meminta pemerintah daerah memperbaiki pola belanja sebagai syarat penambahan dana transfer. (Ali)