METROPOLITAN.ID - Potensi kopi di Kabupaten Sukabumi ternyata cukup besar dan menjanjikan. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi komoditas kopi di wilayah ini pada tahun 2024 tercatat menembus 776 ton. Bahkan dua kecamatan menjadi penyumbang terbesar, yaitu Gegerbitung dengan 175,56 ton, serta Kadudampit yang menyusul dengan 129,11 ton.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pada Sabtu (8/11/2025), bahwa berdasarkan data yang sama, total areal perkebunan kopi di Sukabumi kini mencapai 1.474 hektare, tersebar di 22 kecamatan. Angka ini tercatat melonjak signifikan hingga 100 persen dibanding setahun sebelumnya.
Namun demikian, kapasitas penyerapan hasil panen masih belum optimal. Salah satunya karena jumlah pengolah kopi lokal yang tercatat baru 20 IKM (Industri Kecil Menengah).
"Makanya diperlukan dorongan promosi agar pasar dan permintaan tumbuh lebih cepat," jelas Dani Tarsoni.
Sebagai langkah strategis, Disdagin menyiapkan ajang Festival Kopi 2025 yang akan berlangsung di Gedung Pusat Promosi dan Pengembangan Produk IKM Palabuhanratu pada Kamis (13/11/2025). Kegiatan ini dirancang menjadi ruang temu antara pelaku IKM, publik, sekaligus buyer potensial.
Festival tersebut akan menampilkan pameran produk olahan berbagai IKM kopi Sukabumi, edukasi peningkatan kualitas, sekaligus memperluas jaringan pemasaran. Selain itu pengunjung juga akan disuguhkan dengan rangkaian hiburan seni.
Dani berharap event ini bisa menjadi momentum branding kopi Kabupaten Sukabumi agar semakin dikenal luas.
"Melalui festival ini, kami ingin memperluas peluang pasar dan mengangkat positioning kopi lokal Sukabumi agar bisa bersaing di tingkat nasional," pungkasnya. (Bim)