METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Bogor menetapkan status siaga bencana di wilayah Kabupaten Bogor hingga tahun depan.
Penetapan status siaga bencana ini berkaca dari keputusan yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) baru-baru ini.
Adapun, status siaga bencana di Kabupaten Bogor diputuskan dalam hasil rapat yang dilakukan Pemkab Bogor pada Rabu, 10 Desember 2025.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani menuturkan, berdasarkan hasil rapat bersama dengan Bupati Bogor, terdapat 11 kecamatan yang masuk katagori awas bencana.
"11 kecamatan itu, meliputi Kecamatan Cisarua, Babakanmadang, Tamansari, Ciomas, Megamendung, Caringin, Sukaraja, Cigombong Cijeruk, Sukajaya dan Sukamakmur," kata Adam Hamdani kepada Metrobogor.com, Rabu 10 Desember 2025.
Ia menuturkan, dari 11 kecamatan itu, yang sering terjadi diantaranya banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan lainnya. Sehingga dari bulan Desember 2025 hingga Januari 2026, akan menghadapi puncak musim penghujan.
"Sehingga diperlukan pembahasan kesiapsiagaan bencana hidrometeorlogi diwilayah Kabupaten Bogor," terangnya.
Menurut Adam, Bupati Bogor juga meminta kesiapsiagaan bencana dengan cara melakukan normalisasi di hulu sungai, membuat kolam retensi atau danau buatan untuk mengurangi tekanan air sungai agar tidak meluap.
"Selain itu, membuat sediment turap untuk mengurangi sedimentasi yang masuk kealiran sungai," terangnya.
Tidak hanya itu, Bupati Bogor juga mengajak ke para pelaku usaha untuk ikut serta melakukan penanaman vetegasi dilahan yang sudah disediakan Pemkab Bogor.
"Semoga dengan adanya langkah langkah ini, akan membuat selalu tangguh dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengungkapkan, dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Bogor untuk membentuk enam zonasi Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan bencana.
Setiap zona akan diperkuat personel gabungan serta peralatan pendukung, termasuk alat berat yang disiagakan di titik-titik strategis.
“Kami juga menetapkan status siaga bencana sampai tahun depan sesuai dengan himbauan Pemprov Jabar. Kami telah diskusi dengan Kapolres Bogor membuat zonasi tim reaksi cepat untuk penanggulangan bencana di enam wilayah,” terangnya pada Rabu, 10 Desember 2025.