METROPOLITAN.ID - Polres Sukabumi mematangkan persiapan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Lodaya di Aula Wicaksana Laghawa, Mapolres Sukabumi pada Senin, 15 Seseorang 2025.
Rapat turut dihadiri Wakil Bupati Sukabumi Andreas, unsur Forkopimda, serta perwakilan instansi teknis seperti BMKG, PLN, BPBD, dan stakeholder terkait lainnya. Rakor ini menjadi tahapan akhir konsolidasi pengamanan menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menyampaikan, Operasi Lilin Lodaya tahun ini disusun dengan mengacu pada evaluasi pengamanan sebelumnya. Salah satu perhatian utama adalah kemacetan di jalur utama Ciawi hingga Parungkuda yang kerap menjadi titik krusial saat musim libur.
“Penguraian kemacetan menjadi fokus utama. Koordinasi dengan pengelola jalan tol dan penyiapan jalur alternatif harus dimaksimalkan agar arus kendaraan tetap terkendali,” katanya.
Selain lalu lintas, Polres juga mengantisipasi potensi pasar tumpah, rendahnya disiplin berlalu lintas, kejahatan jalanan, serta pencurian rumah kosong dengan meningkatkan patroli dan kegiatan preventif.
Pengamanan wilayah pesisir turut diperkuat untuk menekan risiko kecelakaan laut. Polairud bersama Basarnas dan BPBD diminta memetakan titik rawan dan memasang rambu peringatan di kawasan pantai yang berbahaya.
Kapolres menegaskan, pengamanan Nataru akan dilakukan secara terbuka dan humanis dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan sinergi seluruh pihak, kami berharap masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan lancar,” ujar dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi, Andreas mengungkapkan bahwa perayaan Nataru selalu dibarengi peningkatan mobilitas, aktivitas ibadah, dan pergerakan wisatawan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, kemacetan, hingga risiko bencana.
“Seluruh perangkat daerah bersama TNI dan Polri harus berada dalam satu irama. Pengamanan Nataru tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan membutuhkan koordinasi lintas sektor yang solid,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan personel, kelancaran arus lalu lintas, ketersediaan bahan pokok, pelayanan kesehatan, serta penguatan mitigasi bencana hidrometeorologi seiring intensitas hujan yang meningkat.
Pemkab meminta BPBD meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan peralatan di titik rawan bencana. Sementara BMKG diharapkan terus menyampaikan informasi prakiraan cuaca secara berkala untuk mendukung langkah antisipatif di lapangan. (um)